Nesha melahap roti yang sudah dioleskan coklat. Pagi ini ia masih memikirkan Ferdy yang belum juga pulang dari kemarin. Meskipun Nesha tidak mendapatkan lagi sikap peduli dan khawatir dari Ferdy, tapi Nesha akan tetap menkhawatirkan papanya yang dari kemarin tidak pulang.
"Good morning, Nesha."
Tinggal satu gigitan lagi akan dilahap Nesha, tapi aktivitas makannya seketika terhenti saat mendengar sapaan dari suara yang ia baru kenal tempo hari. Raut wajahnya langsung berubah datar.
Kenapa wanita itu bisa ada di rumah ini lagi? Batin Nesha.
Nesha meletakkan sisa satu gigitan roti itu di piringnya, kemudian ia menoleh ke arah wanita yang menyapanya di pagi ini.
"Anda ngapain di rumah saya?" Gertak Nesha tak suka.
Meta tampak tak memperdulikan Nesha yang bertanya. "Kok rotinya gak di habisin? Sayang loh disisain gitu, tinggal satu gigitan lagi."
Nesha berdecih. "Anda ngapain di rumah saya?" Tanya Nesha kembali mencoba bertanya dengan sabar.
"Saya menginap di sini." Jawabnya enteng.
"Memangnya anda siapa tiba-tiba menginap di rumah saya tanpa izin?" Posisi Nesha sudah berdiri.
"Memangnya saya harus izin ke kamu dulu?"
"Harus. Anda itu bukan siapa-siapa di sini. Dan anda tidak boleh menginap di rumah saya seenak anda."
"Papa kamu sendiri yang mengizinkan saya. Dan saya gak perlu minta izin ke anak sma seperti kamu."
"Dasar wanita tidak tau diri." Bentak Nesha. Kesabarannya sudah habis.
"GANESHA." Teriak Ferdy yang keluar dari kamarnya akibat mendengar perdebatan sepagi ini.
Ternyata Ferdy sudah pulang jam 4 subuh tadi tanpa Nesha sadari.
"Pa, kenapa wanita ini nginap di rumah kita?"
Pertanyaan Nesha bagaikan angin lalu saja. Ferdy melangkahkan kakinya dengan kasar ke hadapan Nesha.
"Jaga omongan kamu ya! Saya sudah bilang untuk berlaku sopan sama Meta." Gertak Ferdy.
"Tapi wanita itu juga gak sopan, pa." Belanya.
"Kamu harus bersikap sopan sama yang lebih tua, Nesha. Paham!?"
"Jangan marah-marah ya mas, masih pagi banget loh. Nesha juga kasian kalau kamu marah-marahin pagi-pagi begini."
Nesha berdecih mendengar tuturan fake dari wanita yang sedang mengusap lengan Ferdy agar membuatnya tenang.
"Minta maaf sama, Meta!" Suara dingin dari Ferdy yang tersirat memaksa menyuruh Nesha.
"Nesha butuh jawaban, kenapa wanita itu menginap di rumah kita, pa? Dan juga kemarin papa ke mana gak pulang?"
"Kami udah pulang kok Nesha."
"Anda gak perlu menyahut."
"Bukan urusan kamu tau sama semua urusan saya. Saya hanya minta kamu untuk minta maaf sama Meta." Gertak Ferdy.
"Memangnya dia siapa sampai Nesha harus sopan sama orang yang gak sopan main nginep aja di rumah kita."
![](https://img.wattpad.com/cover/286049674-288-k318087.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Takdir Nesha (TERBIT)
Novela Juvenil"Kalau kamu kangen, kenapa kamu gak nyusul aja bunda kamu? Supaya kangen kamu hilang!" "Itu udah takdir, pa. Kalau ada pilihan, Nesha bakal membiarkan Nesha aja yang di tabrak." "Gue udah pernah bilang kan ke lo, jangan terlalu percaya sama seseoran...