Part 42

236 23 0
                                    

Hari mulai petang, Nesha bergegas untuk pulang. Kini Ia berjalan pelan di sekitar parkiran.

Tiba-tiba tangannya ditarik oleh seseorang. Bukan ditarik paksa, melainkan agar gadis itu terhindar dari mobil yang tengah mundur keluar dari area parkir.

"Kalau jalan jangan melamun. Bahaya."

"Makasih."

"Sama-sama. Gue duluan."

Raut wajah Alga tampak biasa saja. Sepertinya cowok itu memang sudah move on. Setelah itu ia kembali berjalan. Namun saat tiga langkah Nesha kembali menoleh ke arah belakang, memandang punggung cowok itu sesaat, lalu  kembali berjalan.

Bodoh.

Nesha merutuki dirinya sendiri. Sudah tahu jika Alga selalu terlihat biasa-biasa saja seperti tak canggung, sehingga hal itu bisa dipastikan Alga sudah move on. Namun, malah dirinya sendiri yang masih menaruh harap.

Kini giliran Alga yang menoleh ke belakang. Menatap rambut panjang gadis itu sejenak sebelum masuk ke dalam kafe.

"Gimana, cincinnya ketemu?" Tanya Viona setelah Alga duduk di hadapannya.

"Ketemu di dekat ban mobil."

"Bagus deh."

Viona bernapas lega. Untung cincinnya ketemu. Pertanda kalau gue dan Alga emang berjodoh. Batinnya.

"Tadi gue liat Nesha. Lo ketemu sama dia?"

"Di depan tadi."

"Dia nyapa lo atau lo yang nyapa dia?"

"Kita gak saling sapa, biasa doang." Alga sengaja berbohong di depan Viona. Menurutnya itu juga tidak penting.

Viona hanya mengangguk-angguk.

"Oh iya, lo beneran udah move on sama Nesha?"

"Hm."

"Ada rasa sedikitpun udah gak ada?"

"Percuma kalau gue masih naruh perasaan sama dia."

"Iya juga sih."

"Lo yakin gak mau batalin perjodohan ini?" Tanya Alga.

"Gue terima aja apa yang terjadi sekarang." Jawab Viona menjeda sejenak. "Mugkin ini sudah bagian dari garis takdir kita." Lanjutnya dengan menatap lekat manik mata Alga.

Alga memalingkan pandangannya. Bukan apanya, hanya saja Alga merasa risih ditatap seperti itu. Jika Nesha yang menatapnya, mungkin ia akan menatapnya balik. Eh, Alga keingat mantan deh.

Melihat Alga yang memalingkan muka membuat Viona mendengus sebal.

"Alga, setelah kita tunangan nanti. Apa kita bakal kayak gini terus?"

"Gue gak tau."

"Setidaknya kita berusaha saling membuka hati untuk pasangan yang sekarang."

"Gue belum bisa."

"Berarti lo belum move on dari Nesha?"

"Gak segampang itu buat move on, Vi. Tapi gue bakal berusaha buat ikhlasin Nesha."

"Emang iya sih, lumayan susah."

Gue tau lo belum move on. Tapi, gue udah menang. Lanjut batin Viona merasa bangga.

"Lo sendiri gimana?" Tanya Alga.

"Soal buka hati ke lo mungkin itu yang bakal gue lakuin. Lo mikir aja, kita udah dijodohin dan kita gak bisa batalin perjodohan ini. Jadi, mau gak mau kita cuma bisa menerimanya aja kan?"

Garis Takdir Nesha (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang