Happy reading!
Sekarang Yejisu udah ada dikamar, Yeji tiba tiba mau belajar, dan yang paling epik yaitu Yeji yang ngajak, mengapa? Ya begitulah dia kan mau deket terus sama mbak crush.
Lia berada di samping Yeji sekarang, Yeji tidak belajar menggunakan meja belajar tapi dilantai lebih irit.
"Lo sekarang perhatiin gw ngerti lo?" kata Lia ketus.
"Nee" jawab Yeji singkat sambil tersenyum lebar, Lia yang melihat senyumnya mematung, Yeji ini kesambet apa senyumnya lebar banget, biasanya Yeji memasang muka datar dan tak menunjukkan senyum sedikitpun, paling tidak ia hanya senyum tipis sekali ke fansnya.
"Hey Li kok ngelamun?" sebenarnya Yeji ini sudah tau jika Lia mematung karena senyumnya yang sangat tampan.
(Pede banget lu Ji)
"Gapapa, udah ayo mulai!"
Akhirnya mereka mulai belajar, Lia menjelaskan semua materi ke Yeji dengan panjang lebar apalagi matematika karena Yeji paling buruk di mat.
Saat sedang menjelaskan panjang lebar matematika Lia merasa ia dilihat oleh Yeji tetapi ia tak menghiraukannya.
"Jadi ini x=y, selanjutnya..." Lia geram karena ditatap terus oleh orang disebelahnya.
"LO NGAPAIN LIATIN GW!? PERHATIIN YANG GW OMONGIN PANJANG LEBAR ANJIR!"
"Ooh perhatiin omongan ama materinya ya? Lu tadi bilang perhatiin elu"
"KAPAN!"
"Tadi lu bilang 'lo sekarang perhatiin gw ngerti lo?' gitu" kata Yeji sambil menirukan gaya bicara Lia.
"Yaampun Tuhan tolong berikan kesabaran ke saya untuk menghadapi murid seperti Yeji" kata Lia sambil melihat ke atas.
"Loh kan betul, apa salah gw" Yeji yang melihat Lia meminta kesabaran ke Lia berbicara dengan polosnya seperti tak ada salah apapun.
"Hufft sabar Li..." Lia menarik nafasnya panjang lalu menghembuskannya.
"Oke sekarang lo perhatiin apa yang gw jelasin!" lanjut Lia.
Yeji membalas Lia dengan deheman.
2 jam berlalu akhirnya mereka sudah selesai.
"Paham lo?"
"Iya"
"Bagus, sekarang gw mau pulang dulu permisi HWANG!" Lia langsung mengambil tasnya lalu pergi keluar dari kamar Yeji.
Lia sudah berada di ruang tamu dan dia baru saja mau membukan knop pintunya tetapi Yeji memanggilnya.
"Li!"
Lia menoleh ke belakang.
"Apaan?" jawab Lia tak santai.
"Eumm besok lu mau pergi keluar sama gw ga?"
"Pergi sama elo? Lo kesurupan atau apa tiba tiba ngajak gw? Lagian gw gamau, bye!"
Lia menolak ajakan Yeji, ia ingin membuka knop pintu itu lagi tapi Yeji memanggilnya lagi.
"Lia dengerin gw dulu" pinta Yeji dengan nada lembut.
"Apa sih!?" Lia kembali memutar badannya menghadap Yeji.
"Lu kan ngampus terus pulangnya lu kesini nah abis ngajarin gw ayo pergi, gw pengen ada temen pergi, dan! Kalo lu mau bilang kenapa ga sama Ryu atau yang lain, gw males Li, soalnya mereka selalu nistain gw apalagi si Ryusat itu yang ngejek gw sipit lah apa lah, please Li mau ya"
Lia diam untuk memikirkan jawabannya, karena dia rada kasian dan juga dia mau pergi jadi yaudalah terima aja.
"Duh! Iya iya gw mau! Puas lo!? Sekarang gw pulang!"
Lia langsung membuka knop pintu itu dan langsung keluar.
"LI KALO PULANG BESOK DARI KAMPUS KABARIN YA!" kata Yeji berteriak karena Lia sudah sedikit jauh.
"Yess! Gw ngedate bareng Lia! Gw ga mimpi kan anjir diterima sama Choi Lia? Kayaknya gw harus tampar diri gw!" Yeji berbicara sendiri lalu menampar pipinya sedikit keras.
PLAK!
"S-sakit! Berarti gw ga mimpi dong? YUHUU!" teriak Yeji senang tak menghiraukan pipinya yang merah.
Saat Yeji berjalan menaiki tangga ia bernyanyi riang gembira.
"Is that true? Yes! Okey dokey yo! Is that true? Yes! Okey dokey yo! Jeongmallo? Yes! Okey dokey yo!
Say lalalalalalalalalalala!"Saat Yeji sudah masuk dikamarnya ia langsung menghempaskan dirinya kekasur kesayangannya.
"Hufft, mimpi apa gw semalem sampe diterima Lia waktu gw ngajak pergi dia?" abis bilang gitu dia malah senyum senyum sendiri kek orang gila.
TEMPAT LAIN.....
"Ini ngapain 2 NA telpon gw?" gumam Ryujin sendiri, ia masih berkutat dengan laptopnya tetapi hpnya menyala karena ditelpon oleh 2 NA.
Ryujin tak menghiraukan hingga sudah panggilan ke 10nya Ryu mengangkatnya dengan emosi.
"APA!?" teriak Ryujin langsung saat sudah mengangkat telponnya.
"Santai bang" suara Yuna yang ada di telpon itu.
"Tau, santai anjir!" pastinya yang bilang si Yena.
"BACOT!"
"Dih dibilangin malah-"
"Cepet mau ngomong apa njir!"
"Gw aja yang ngomong sama Ryujin hyung!"
"Serah lu Yuyun"
Ryujin hanya diam, ia tau jika Yuna memanggil dia hyung atau yang lain pasti dia minta sesuatu.
"Cepet gw lagi main!"
"Hyung-ah, lu mau pergi ga besok sama kita?"
"Yeji ikut kah?"
"Dia ga ikut Ryu, dia mager jadi kaga mau ikut" sela Yena, ia menjawab dulu sebelum Yuna.
"Mageran anjir tuh si sipit!"
"Aduh! Udahlah Ryu! Yen! Mau ikut ga lu Ryu!" Yuna tak memakai embel embel hyung lagi, malas banget, tapi kalo keinginan dia besar pasti manggil hyung.
"Iya gw ikut aja, bosen gw"
"Okey" jawab 2 NA bersama.
"Yodah gw matiin! Jan ganggu lagi kalean!"
Ryujin langsung mematikan telponnya, ia mengomel karena gamenya kalah.
Tapi jauh dilubuk hatinya ia tak seberapa memikirkan gamenya yang kalah tetapi ia memikirkan
1 gadis yang ia sukai sejak lama.Lee Chaeryeong.
"Hufft, Chaeryeong-sshi, sampai kapan kau berhenti membuat jantungku berdebar keras jika berada didekatmu? Gw sayang banget sama lu, gw pasti bakal mencintai dan tulus sama lu kalo lu jadi pacar gw, gw akan menunggu lu, gw ga mau deket dulu sama cewe lain"
Ryujin pun menutup laptopnya dan melepas headphonenya lalu ia pergi untuk tidur.
*******************************
Eyyo ssup bro! Kambek again! Soo kita up lagi ges hehe! See ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Cecan Hits
Teen FictionCerita tentang 4 cecan hits bersama dengan 4 cogan hits yang bandelnya minta ampun sampai membuat orang orang menepuk jidat mereka. BxG! Yejisu, Ryuryeong, Yenyul, Wonyuna. Tema di Korea tapi berasa lokal wkwkwk. Abaikan setiap waktu yang ada dichat