21

121 14 0
                                    

Happy reading!



"Kenapa wajahmu terlihat sangat terkejut dan tegang, Lia-sshi?" tanya Eunwoo mendekatkan wajahnya ke wajah Lia.

"Menjauh dari gw, Eunwoo sunbaenim" kata Lia berusaha menjauhkan wajahnya dari Eunwoo meskipun sedikit kesusahan karena kedua kaki dan tangannya diikat.

"Mengapa aku harus menjauh darimu? Lia, kau tak tau betapa cintanya aku kepadamu, tapi, kenapa kamu malah lebih memilih Yeji?"

"Lo stalker gw kan selama ini kan? Yang selalu ngirim surat, sticky notes, coklat dan gilanya lo pernah ngasih surat yang ditulis pake darah, darah itu berasal dari darah lo dari tangan kanan lo itu kan? Dan gak usah sok tau masalah gw sama Yeji!"

"Iya, aku memang stalkermu selama ini, dan iya aku melukai diriku sendiri buat kamu, kurang apakah aku? Sok tau? Bukannya sok tau tapi kan memang fakta"

"Bangsat lo Cha Eunwoo!"

"Husst, perhatikan omonganmu, sayang, jangan berkata kasar dan tak sopan kepadaku atau kau akan menerima akibatnya"

"Gw gak peduli! Sekarang lepasin gw!" Lia memberontak, ia berusaha melepas tali dari tangan dan kakinya.

"Lepasin? Kalau mau dilepasin kamu harus nurutin kata permintaanku"

"Nurutin lo? Hah, ngimpi? Gw gaakan pernah mau nurutin cowok macam lo!"

"Jangan membentakku, aku tidak suka dibentak, permintaanku sederhana, kamu jadilah pacarku, menjauhlah dari geng Yeji terutama Yeji, mudah bukan?" ujar Eunwok dengan smirk diwajahnya.

"Sialan! Persetan dengan itu semua! Gak bakal gw turutin"

"Dari sini aja udah kelihatan kalo kamu lebih milih Yeji, iyakan?"

"KALO IYA KENAPA BANGSAT!? GW MEMANG LEBIH MILIH YEJI DARIPADA COWOK SIALAN MACAM LO! COWOK PENGUNTIT MACAM LO! COWOK FREAK MACAM LO!"

PLAK

"Udahku bilang bersikaplah sopan kepadaku!" Eunwoo membentak Lia setelah menamparnya hingga kepala Lia menghadap ke kiri.

"Ah, mianhae chagiya, aku kelepasan" bak memiliki kepribadian ganda yang tadinya Eunwoo menatap Lia dengan tatapan marah kini menjadi melembut dan merasa bersalah.

"Cowok anjing" desis Lia.

OTHER SIDE

"Lu apain aja si Ryujin!? Jawab anjing!" Yuna sudah bersiap siap ingin memukul kepala Yeji namun untungnya ditahan oleh Yena.

Oh iya, sekarang mereka lagi ngumpul dirumah Bad Boys Golden House alias geng Yeji, disana ada Bangchan dan sekawanannya.

Yeji sedari tadi hanya menundukkan kepalanya, tak berani menatap salah satu orangpun disana, apalagi Yuna yang sedang marah.

"JAWAB! JANGAN DIEM AJA! KITA BARU BAIKAN KENAPA LU BIKIN MASALAH LAGI!?" lagi lagi Yuna berteriak kencang kepada Yeji, akhirnya Yeji menatap Yuna dengan wajah datarnya.

"Ryujin doain Lia biar mati dan gak ketemu, salahkah gw tinju dia?"

"JELAS SALAH! LAGIAN OMONGAN SI RYUJIN DIDENGERIN! BUAT APA!? LU GAPERLU DENGERIN PERKATAAN DIA, LAGIAN KAGAK BAKAL TERJADI! DAN SEKARANG LIHAT! LIHAT DENGAN MATA LU SENDIRI APA YANG LU PERBUAT KE RYUJIN! MUKANYA BONYOK SEMUA!"

"Yuna, udah sabar"

BRAK

"Kenapa panggil ki- OH MY GOD! SHIN RYUJIN! OH FOR GOD SAKE WHAT HAPPEND TO HIM!?" Chaeryeong dan sekawanannya datang karena tadi ditelpon oleh Yena, sebenarnya Yena berniat memanggil Wonyoung saja tapi Yuri sama Chaeryeong ngeyel mau ikut.

Cecan HitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang