8

268 21 0
                                    

Happy reading!


Yeji dan Lia sedang makan sambil sesekali mereka berbicara agar suasana tak tegang. (Sebenarnya hanya Yeji yang mengajak bicara)

Mereka terkejut mendengar suara orang yang sangat keras, jika Yeji hitung suaranya ada enam orang secara bersamaan.

Yeji dan Lia terkejut mereka langsung melihat ke arah depan mereka masing masing.

Lia terkejut karena melihat 3 orang pemuda yaitu sohib Yeji. Sementara Yeji terkejut melihat sohibnya Lia.

"L-li sohib lu didepan gw njir...."

"J-ji itu sohib lu, kita ketahuan"

Liapun melihat kebelakang Yejipun juga melihat kebelakang.

Mereka berenampun menghampiri sohibnya masing masing.

Ryujin yang menjadi sohib terbaiknya Yeji langsung bersedekap dada dan melirik sinis Yeji seakan akan tatapannya mengatakan 'Maksud lu apa malah pacaran sama dia? Rival lu lagi? Lu harus kasih penjelasaan ke gw nanti' Yeji yang melihat tatapan Ryujin tidak sama sekali takut, dia malah menggidikan bahunya seakan tak perduli.

Sementara Lia tentu saja ditatap tajam oleh Chaeryeong dengan bersedekap dada juga, tatapan Chaer mengatakan 'Li lo waras atau gimana? Pacaran ama anak bandel itu? Lo suka sama dia?' Lia bergidik ngeri karena kalau Chaer marah Lia bisa saja kabur karena memang sangat seram.

Yena, Yuna, Wonyoung, Yuri mana? Mereka mah kejar kejaran, karena Wonyuri itu meminta penjelasan ke 2 pemuda itu agar menjelaskan bagaimana sohibnya bisa bersama salah satu sohib mereka berdua juga.

Yeji dan Lia menatap sohibnya masing masing, hingga akhirnya karena tak ada yang membuka pembicaraan Yeji yang rusuh jika ada temannya itu langsung membuka pembicaraan.

"Lu mau nanya apa?" tanya Yeji lembut ke Ryujin.

"Jijik anjir! Btw gw mau tanya kenapa lu bisa ada disini bareng Lia? Dia yang maksa lu atau gimana lah, mungkin dia bucin ama lu, lagipula lu terima cintanya dia? Dia rival lu Ji sadar!-" sayangnya omongan Ryujin terputus karena Chaer menyelanya.

"HEH RYUJEAN! LO KIRA SOHIB GUE SUKA SAMA SOHIB LU YANG BERANDALAN ITU!? JUSTRU MUNGKIN DIA YANG SUKA AMA LIA KARENA TADI SIANG LIA CHAT GUE BAHWA DIA HAMPIR DIPER**** OM-OM TAPI ADA YEJI YANG DATENG NYELAMETIN DIA! DAN TEMEN LO ITU JUGA YANG NGAJAKIN LIA PERGI! JADI JANGAN NYALAHIN LIA! DAN MENURUT GUE NIH YA DISINI GAADA YANG SALAH! MESKI TUH ANAK BERANDAL PACARAN AMA SOHIB GUE YANG TERBEST, ITU ADALAH PILIHAN MEREKA! KALO MEREKA MEMANG SALING MENYAYANGI YA UDAH BIARIN AJA!!!" jelas Chaeryeong panjang lebar sambil berteriak sangat sangat keras, bahkan melebihi Lia. (Santuy mbak aduh, ini bukan dirumah, untung aja kafenya sepi)

Ryujin melongo, berbeda dengan Yeji yang malah senyum senyum cakep sampai si Lia ini lagi lagi heran kenapa malah senyum.

"T-tapi Chaer-"

"GAADA ALASAN! DENGER, LO JANGAN NYALAHIN LIA BEGITUPUN YEJI! KARENA ITU BUKAN HAK LO NYALAHIN MEREKA! TEMEN LO DAN TEMEN GUE BUKAN DIATUR SAMA TEMENNYA! TAPI KALO LO MARAH JANGAN MARAHIN LIA! SILAHKAN KE YEJI!" Chaer langsung menggeret Lia keluar dari kafe itu.

Yeji memandangi wajah Lia yang semakin jauh sambil tersenyum lirih seakan mereka tak akan pernah bisa pergi bareng lagi.

Ryujin yang mendengar ucapan Chaer tak bisa berkutik, karena semua yang dikatakannya benar.

Yeji kasihan melihat temannya wajahnya sedih, ia tak tinggal diam dia langsung berdiri dan meletakkan satu tangannya ke bahu lehernya secara melingkar.

"Jin, sebenernya gw emang suka sama Lia, dan gw tau satu rahasia, lu suka sama Chaer, mungkin aja nyali lu lebih besar dari gw, nyali gw kecil, gw gaberani buat nyatain perasaan gw ke Lia, gw membuat kenakalan disekolah tujuan gw agar semakin dekat sama Lia, ditambah Lia juga ngajarin gw dirumah sehabis pulang sekolah, gw ga berniat menjadi incaran yeoja, cukup Lia menyukai gw balik, setidaknya kita jadi teman, elu gw saranin lu confess ke Chaer, jangan membuang waktu Jin, sebelum telat, btw gw bakal move on dari Lia kalo dia jadi temen baik gw" setelah itu Yeji berjalan lesu keluar kafe, Ryujin hanya diam karena perkataan Yeji, Ryujin kaget ternyata selama ini Yeji menyukai Lia, menurut Ryu nyalinya juga sama seperti Yeji, dia tak berani, dia tak persis dengan apa yang Yeji katakan.

Cecan HitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang