06. Mendadak

98 38 20
                                    

Jangan lupa vote dan commentnya ya pembaca yang budiman

Kalau nggak, gue gigit. Nggak deng.

Happy Reading Manteman

Bonus Pict: Mas El Nandra

Bonus Pict: Mas El Nandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

Bel tanda pulang telah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Naka dan Tara menunggu di depan gerbang selagi Hesa dan Zean membawa motor dari tempat parkir. Kali ini Naka dibiarkan menumpang pada Zean setelah sekian lama Hesa melarang cowok itu membawa kakaknya.

"Hesa tumben-tumbenan mau nganterin gue balik."

Naka bergumam, "modus."

"Hah?"

"Eh.. Nggak. Bosen kali ditebengin gue mulu."

"Terus dia izinin lo sama Zean?" Pertanyaan Tara mendapat anggukan Naka. "Adik lo bawa motor nggak ngotak. Yakin lo bakal baik-baik aja?"

"Gitu-gitu dia adik gue juga kali. Hesa aja yang salah paham duluan. Di luar dia emang ugal-ugalan. Tapi untuk gue, dia anak kecil yang baru bisa naik motor. Super hati-hati deh. Dijamin selamat."

"Hati-hati aja. Gue cuma ngingetin. Ngeri tau."

Naka mendengus kecil. Setepatan dengan itu, Hesa dan Zean berhenti di depannya. Wajah Hesa kusut. Tatapannya tak beralih barang sedetik dari Naka. Wajar, bukan cowok itu yang meminta, melainkan Naka terlalu peka sehingga mendadak membolehkan Hesa untuk melakukan pendekatan dengan Tara hari ini.

Naka tahu, sudah sejak lama Hesa ingin menghabiskan waktu bersama Tara. Mengenalnya perlahan sebelum menjadikan Tara sebagai pacarnya. Tapi Hesa selalu beralasan bahwa Naka lebih penting dari segalanya.

"Udah sana." Naka berbisik. "Doain aja gue nggak kecelakaan."

Hesa melotot kaget. Naka baru saja mencengkram bahu Zean tatkala motor lain berhenti di depannya. Membuat Naka batal naik. Apalagi, usai turun dari motor, orang itu mendadak mencekal tangannya.

"Ikut saya."

Ryuda.

Semula Zean mematung karena masih mencerna kejadian di hadapannya. Namun kini cowok itu mulai turun dari motornya. Turut meraih tangan Naka yang menganggur sebelum berujar, "Lo siapa?"

Mata Ryu mengerling. "Gue nggak ada urusan sama lo. Naka, buruan naik."

"Jelas lo baru aja memilih berurusan sama gue. Karena Nayanika kakak gue."

Ryu mengangkat sebelah alisnya. "Gitu? Salam kenal. Gue Ryuda. Dan gue izin pinjam kakak lo."

"Ka, jangan mau."

Tatapan Ryu beralih pada Naka. "Ingat kesepakatan kita. Anggap ini permintaan kedua."

Bahu Naka merosot. Helaan napasnya terdengar panjang. "Ze. Gue pergi sama dia yak?" Dengan raut memelas dan nada membujuk, Naka berujar pada Zean. Berharap Zean tidak mempermasalahkan. "Please. Ntar gue kena masalah."

RYUDA : Bad Angel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang