16. Sebuah Kisah Pilu

60 35 11
                                    

Now playing; Maizura—Aku Takut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Now playing; Maizura—Aku Takut

"Naka!" Elnandra merangkul Naka sebelum menatap Ryu nyalang. "Lo apain Naka, Ryuda?!"

Ryu hanya membatu. Namun ada banyak garis kekhawatiran yang tercetak di wajahnya.

"Naka?"

"G-gue nggak apa-apa, Dra."

Sepersekian detik setelah Elnandra berkoar, Naka berdiri. Menahan tubuhnya dengan mencengkram bahu Elnandra.

"Nggak apa-apa gimana? Berkali-kali loh gue nemu si brengsek ini jadi sumber masalah lo. Dia nyaris mukul gue. Apa gak ubahnya lo kalau gue yang kena? Apa kalau gue yang kena pukul, lo masih bisa bilang nggak apa-apa?!"

"Heh bocah! Urus diri lo sendiri sana! Ini masalah antara gue sama Naka. Jangan ikut campur." Ryu menarik paksa lengan Naka. Namun baru selangkah berjalan, gerakannya tertahan. Ryu menoleh, mendapati Elnandra juga menarik lengan Naka yang lainnya.

Ryu berdecak. "Keras kepala. Lepas!"

Karena Elnandra tak kunjung menuruti perintah Ryu, cowok itu kembali mendekat ke arahnya. "Gue—"

"Lo nggak suka 'kan sama orang yang menyanggah semua perintah lo?"

"Elnandra!"

"Apa?!"

Sekuat tenaga, Ryu melepas satu persatu jemari Elnandra dari pergelangan tangan Naka yang tanpa diduga, dengan sendirinya, pegangan erat itu pelan-pelan melonggar. Elnandra membiarkan Naka dibawa Ryu. Bahkan didorong kasar oleh cowok itu.

"Naik!"

Naka mengerjapkan mata sewaktu mereka tiba di pelataran parkir. Ryu memerintah. Nada bicaranya terkesan dingin dan menohok. Hingga Naka bahkan gagal mengenali kepribadian cowok itu.

"Naik gue bilang!"

Cepat-cepat, Naka meraih helm sebelum nyaris terjatuh saat naik ke motor tinggi itu tanpa berpegangan. Yang untungnya, masih bisa Ryu tahan.

"Kesannya lo jijik sama gue kalau gitu. Pegangan!" Ryu lagi-lagi membentak.

Usai memastikan Naka duduk dengan benar, Ryu menyalakan kendaraannya. Membawa mereka menyusuri jalan pulang.

"Lo sebenernya suka, 'kan sama Nandra?"

Naka melotot. Terkejut dengan pertanyaan mendadak dari Ryu.

"Jujur aja. Keliatan kok. Lo nyari masalah sama dia gara-gara nggak bisa memutus kontak. Lo sayang sama Nandra. Bukan sama gue. Seharusnya gue tahu, lo nggak akan dengan mudah bisa suka sama gue karena diklaim sebagai pacar. Terlebih, saat meminta lo jadi pacar gue, itu terkesan memaksa."

"Aku nggak—"

"Tolong ngomong yang jujur!" Ryu menyela cepat. Mendadak, jemarinya menekan rem hingga membuat helm Naka terantuk dengan helmnya. "Kalau lo berani bohong, gue nggak tahu apa takdir gue sama lo selanjutnya. Nggak usah pura-pura. Lo boleh aja pacar gue, tapi kalau lo nggak suka, ya tinggal lo kemukakan." Motor kembali melaju, namun kali ini dengan kecepatan lebih tinggi.

RYUDA : Bad Angel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang