10. Argumen

76 33 9
                                    

Bonus Pict : kapan lagi gue kasih 2

Bonus Pict : kapan lagi gue kasih 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

Secercah cahaya masuk, menyoroti wajah tanpa ekspresi milik Naka sesaat setelah Hesa menarik gorden jendela kamarnya. Gadis itu duduk bersandar pada tepi ranjang. Sementara Hesa turut menghampiri seraya merebahkan kepala Naka pada pundaknya. Cowok itu berusaha tampak tetap kuat meski lelah menggerayanginya. Karena hampir semalaman dia terjaga untuk memaksa Naka menginap di kamarnya.

Hesa mendongak ketika Naka mengangkat kepalanya, beranjak, berikut melangkah.

"Lo mau kemana?"

Naka tidak menjawab.

"Naya—"

"Jangan ikutin gue, gue mau ke kamar mandi."

Hesa membatu.

"Eh bawain seragam gue dong."

Hesa mengedikkan bahu. "Dih ambil aja sendiri." Meski berkata demikian, jauh di dalam sana, jiwanya agak tenang.

"Nggak mau Sa. Males liatnya." Naka menyembulkan kepala di pintu kamar mandi sejenak sebab dia langsung menutupnya kembali. "Gue nggak mau tau pokoknya bawain!"

Hesa mengembuskan napas panjang. "Iya-iya gue bawain. Yang bersih mandinya tuan putri biar gue nggak malu bawa lo ke sekolah. Soalnya takut dikatain bawa orang dekil."

"Anjir lo!" Gema suara Naka jadi hal terakhir yang Hesa dengar di rumahnya sebelum berlalu.

Berantakan. Itu kata pertama yang melintas di kepala Hesa saat membuka pintu kamar Naka. Ada sesuatu yang menggelitiknya hingga senyumnya mengembang tatkala bertemu pandang dengan sejumlah poster animasi kartun chipmunks dan chipettes. Apalagi tokoh tupai berbaju biru dan berkacamata, paling banyak jadi desain barang yang Naka punya. Katanya, seandainya Simon manusia, dia bakal jatuh cinta padanya. Mendengarnya, Hesa kontan dibuat tertawa keras.

Namun, tak lama perasaan hangat itu hilang. Remasan kuat datang menyergap hatinya tatkala mendapati lemari Zean masih terbuka dengan sebagian pakaian berserakan di lantai.

RYUDA : Bad Angel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang