07. Kepastian

101 41 10
                                    

Halo Manteman
Apa kabar?
Udah makan?
Udah mandi
Udah...

Au ah Happy Reading deh Manteman

Jangan lupa vote sama commentnya, Manteman.
Gue bikin cerita ini dengan darah keringat dan air mata. Ok.

Seperti biasa

Bonus Pict : Ryuda Oktara, katanya

Now playing; Padi—Menanti Sebuah Jawaban

"Kalau kamu nolak, saya tinggal bilang bahwa ini permintaan ketiga yang kamu tunggu." Tungkai Ryu mundur beberapa langkah hingga sejajar dengan Naka sebelum tangan kanannya bertengger di atas bahu gadis itu. "Kalau kamu terima, ya... kesepakatan kita berakhir sampai disini."

Naka tidak dapat berkata-kata. Lidahnya kelu. Dia kelewat syok dengan pernyataan—ralat, akan lebih tepat bila dinamai pertanyaan—dari Ryu. Cowok itu adalah orang asing. Mereka baru bertemu beberapa hari. Bagaimana bisa Ryu mendadak meminta dia menjadi pacarnya?

"Gimana?"

Naka menggertakkan giginya. Terasa seperti Ryu sedang mempermainkannya. Sementara di hadapannya, Elnandra menatap intens. Menunjukkan setumpuk kata yang hanya mampu dia ungkapkan lewat sepasang mata.

"Aku pulang."

Naka melepas rangkulan Ryu. Menghempas tangannya begitu saja. Lantas buru-buru keluar dari tempat itu.

"Loh, pulang sama siapa?"

Pertanyaan Ryu terkesan tak serius. Senyum tersungging di bibirnya. Sementara dengusan geli keluar dari mulutnya. Tak ada tindakan yang dia ambil, hanya berpasrah sembari mengantar Naka melalui pandangan. Senyumnya kian lebar tatkala Naka benar-benar hilang ditelan jarak. Belum lagi diimbuhi kilatan dari mata Elnandra, membuatnya kian mengembangkan senyum itu menjadi tawa.

"Kenapa?" Ryu masih terkekeh. "Lo kes—bangsat!"

Tanpa menanggapi ucapan Ryu, Elnandra kontan melayangkan tinjuan pada pipi mulus cowok itu sampai dirinya mendapatkan umpatan. Elnandra terlihat berapi-api. Rahangnya mengeras. Urat-urat di lehernya menegang. Tak peduli seberapa letihnya dia, jika sudah melihat kebrengsekan Ryu, Elnandra tidak akan tinggal diam.

"Sekali lagi lo tonjok gue, lo nggak akan pernah masuk Rydenix."

Elnandra menarik kerah baju Ryu lalu menyeretnya keluar. Sampai-sampai, anggota Rydenix kompak berdiri, hendak menyusul kalau Theo tidak menyekat mereka.

Hingga kala mereka sampai di gang sempit di sebelah tempat itu, Elnandra membantah ucapan Ryu dengan meninjunya sekali lagi. "Puas? Gue nggak akan masuk geng goblok yang lo buat!"

RYUDA : Bad Angel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang