*
"Masalah?!" Naka tersentak dan refleks berdiri. "Beneran tujuannya itu?"
Ryu mengangguk.
"Secara nggak langsung kamu bilang aku masalah."
"Bukan gitu, Ka." Ryu beranjak. Memegang kedua bahu Naka. Berusaha meyakinkan.
"Nggak. Apapun alasannya aku nggak mau, Ryuda!" Naka berseru. Untuk kesekian kalinya.
"OKE!" Ryu tak mau kalah. Dia berseru, bahkan mendorong Naka hingga terduduk di sofa sebelum mengambil langkah ke pantry. Tempat yang menurut Naka adalah tempat paling buruk.
Mata Ryu menangkap deretan botol minuman alkohol di sana. Lantas usai mendudukkan diri di stool, Ryu menuangkan alkohol tersebut ke dalam satu lowball glass yang tertata bersamaan dengan beberapa es batu.
Satu gelas.
Dua gelas
Bahkan lima gelas habis.
Sejenak Naka tercengang, namun setelah beberapa detik termenung, dia memilih membiarkan cowok itu tetap pada kegiatannya. Tangan gadis itu menyilang di depan dada sembari duduk di pegangan sofa. "Silakan, Ryu. Silakan kamu minum. Sebanyak apapun, lima botol, sepuluh botol, dua puluh botol, bahkan semua yang kamu punya pun silakan kamu minum."
Pupil Ryu seketika bergetar.
"Aku nggak akan mencegah. Toh kamu sendiri yang menanggung akibatnya. Kamu sendiri yang nggak pusing setelah ini. Bukan aku." Silakan katai Naka kalau gadis itu kejam sampai menyangkut-pautkan hubungannya dengan kondisi seseorang. Tapi, Naka melakukannya demi kebaikan. Tindakan Ryu kelewat batas. Ryu-lah yang mengancam Naka dengan membahayakan nyawanya sendiri.
Semua itu dia katakan agar Ryu merasa kalah. Agar Ryu pelan-pelan meninggalkan hal yang dia jadikan ancaman.
Untuk waktu yang cukup lama, Naka terdiam, mengamati Ryu. Cowok itu masih tidak mau menghentikan aktivitasnya. Masih terus meminum alkohol yang tersisa.
Hingga saat Ryu mulai mabuk dan menjatuhkan botol-botol yang tandas, Naka spontan beranjak. Melangkah cepat sembari berjinjit berusaha menghindari pecahan kaca. Lantas tatkala Ryu baru mau meneguk botol selanjutnya, Naka menepis kuat. Membuat Ryu membelalakan mata seketika sambil bangkit.
"Ryuda, sadar!"
Seruan itu tak langsung membuat Ryu balas melawan. Dengan enteng, tangannya kembali meraih botol.
"Stop, Ryu!" Namun kedua kalinya Naka berhasil merebut. "Kamu, bawa aku ke sini cuma buat berantem? Cuma buat jadi penonton kegilaan kamu?"
Tak ada respon.
"Ryuda jawab aku! Ada orang di depan kamu!" Naka menggoncang tubuh Ryu. Pandangan cowok itu lurus ke depan. Seolah tidak menganggap kehadiran Naka. Naka kian kesal. Tangannya mengepal. Hingga..
KAMU SEDANG MEMBACA
RYUDA : Bad Angel [END]
Teen Fiction[RYDNIVERSE 1] Dari jutaan laki-laki di muka bumi ini, Ryuda jadi laki-laki pertama yang mau terjerat dalam kehidupan Naka. Dari sedikitnya perhatian yang Naka terima, hanya perhatian Ryuda yang mampu membuatnya menghangat. Hanya dalam sebuah pertem...