Part 31

655 83 18
                                    

Adzan subuh pun mengalun merdu satu persatu orang beranjak untuk menunaikan kewajibannya. Dirga menghampiri Aisyah namun wajah istrinya itu kembali masam Dirga hanya mendengus pasrah.

"Abang ajak Ade sholat nanti habis sholat kalian istirahat saja."

"Tapi kami harus sekolah bu,," Ucap Davin yang sedari tadi duduk di sofa sedangkan Davian sudah tertidur di bahu kembarannya.

"Ibu bolehkan kalian bolos hari ini." Ujarnya, Aisyah tersenyum manis kearah anak-anaknya.

Davin melirik kearah ayahnya namun Dirga hanya diam menatap Aisyah yang kembali memasang wajah tak acuhnya.

"Sini sayang,,," Aisyah memanggil anak kembarnya sedangkan Dirra sudah terkapar di sebelah Aisyah.

Davin membangunkan Davian setelah sadar ia mengajak adiknya menghampiri ibunya.

Aisyah memeluk serta mencium satu persatu putranya.
"Ibu sayang kalian, terimakasih sudah menemani ibu melahirkan Ade twin." Tangan Aisyah membelai wajah putra-putranya yang nampak kelelahan lalu kembali menciuminya.

Si kembar pun pamit kepada ibunya dan menghampiri ayahnya tanpa di duga Dirga pun memeluk mereka lalu memberi kecupan di keningnya.

"Ayah juga sayang kalian." Setelah itu si kembar pun pergi ke kamarnya.

Dirga duduk di sebelah Dirra lalu tangannya terulur ke lubang hidung putrinya yang sedari tadi nendengkur cukup keras.

"Yah,,," Cegah Aisyah mencekal tangan Dirga yang hendak mengusili Dirra.

"Biar aku yang bangunkan." Kata Aisyah.

Namun Dirga menggeleng cepat tak setuju dan detik itu juga Dirga menciumi wajah putrinya yang terlelap bahkan Dirra tak merasa risih dengan aksi ayahnya.

"Bangun sayang,," Bisik Dirga lalu kembali menciumi pipi chubby Dirra dengan gemas bahkan menggigit pipinya dan kali ini sukses membuat gadis itu tersadar dan langsung mendorong wajah Dirga menjauh dari wajahnya.

"Hiks,,, bubu,, ayah menodai pipi ku." Adunya seraya memeluk Aisyah menangis di dadanya.

Aisyah mengelus punggung putrinya dengan lembut namun tidak dengan tatapannya yang semakin tajam ke arah Dirga, sedangkan Dirga yang di tatap hanya tersenyum manis tak merasa bersalah sedikitpun.

"Aku gak suka kamu manja begitu pada istriku, sayang ayo bangun kita sholat dulu."

"Bu,,, yayah jahat!!" Adunya lagi.

"Ma_______" Ucapan Dirga terpotong karena teguran Aisyah.

"Yah,, bisa tidak sehari saja gak ribut hmm,," Wajah Aisyah semakin tak enak di pandang. Dirga hanya menyengir tangannya menggaruk tengkuk yang tak gatal.

"Ayo sholat dulu sayangnya ayah cintanya ayah nanti boleh lanjut tidur oke,," Rayunya, Dirga kembali mencium pipi Dirra.

"Buuu,,, Yayah nakal iiih,,," Dirra mengusap pipi yang di cium ayahnya tadi sampai memerah.

Aisyah melotot pada Dirga lalu mencium pipi Dirra berkali-kali.
"Sudah ibu hapus sekarang sholat yah." Ucapnya lembut yang langsung di angguki Dirra dengan senyuman. Aisyah mengusap pipi basah Dirra dengan lembut.

"Curang." Dengus Dirga merajuk seperti bocah lalu melenggang pergi mengabaikan istri serta anaknya.

*

Di saat Aisyah sendirian di ruangan itu tanpa di duga Davi masuk menghampirinya dan berdiri di samping ranjang.

Mata Davi menyelisik wajah ayu Aisyah yang tanpa mengenakan cadar sungguh cintanya membuatnya gila detak jantungnya seakan tak seirama serta suara gaduh hatinya mencemooh kebodohannya. Aisyah berhasil membuat dunianya hancur bahkan Davi tak sanggup membangun asa untuk masa depannya.

Dear DirraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang