Yang bosan dengan drama Dirga Aisyah skip ajh yah
------
Braaakkk,,,,
"Aaawwhh,,," Pekik Dirra bahkan sekarang posisinya kurang mengenakan, sungguh nyawanya belum terkumpul ia ketiduran saat menunggu pintu kamar orang tuanya terbuka. Dan lihatlah sekarang ayahnya malah asik menyaksikan penderitaannya tanpa ada niatan untuk menolong.
Dirga sempat kaget melihat putrinya terjengkang dengan wajah yang nampak sangat memerah dan napas tak beraturan. Dan pria tua itu hanya diam dengan wajah tanpa dosa menatap putrinya bahkan sebelah matanya terangkat menyaksikan Dirra yang nampak kesusahan untuk duduk.
"Kamu lagi ngapain?" Tanyanya heran.
"Yah,,," Dirra mengulurkan tangannya namun Dirga hanya diam masih memasang wajah yang sama melihat putrinya.
"Disini gak menerima sumbangan dalam bentuk apapun jadi ngapain kamu seperti itu." Ucap Dirga dengan mulut berbisanya dengan ekspresi wajah yang kembali datar.
"Ya Tuhan,,, ayahnya siapa sih ini kok mulutnya sadis amat." Geram Dirra dalam hati.
"Bubuuuuuuuu,,,, hiksss,,,," Kali ini Dira benar-benar kesal dengan ayahnya, tega-teganya sang ayah hanya menyaksikan kesengsaraan dirinya dengan wajah tanpa bersalah yang sudah membuatnya terjengkang seperti ini.
"Lah kok nanges,,,?" Dirga semakin dibuat heran sama putrinya.
"Yayah jahat bu, hiks...!" Ucapnya. Sungguh ia sangat malu namun gengsi jika harus bangkit duduk seolah tak terjadi apa-apa. Masalahnya ia sangat kesusahan untuk bangkit jadi ya sudahlah ia sudah terlanjur kesal juga dan hanya dengan cara ini untuk menutupi rasa malunya di depan sang ayah.
Aisyah yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung menghampiri putrinya lalu menatap tajam ke arah Dirga.
"Ayah ini benar-benar deh, kenapa bikin putri ku menangis?" Tanyanya seraya membangunkan Dirra lalu mendudukkannya ke sofa.
Dirga memicingkan matanya kenapa jadi dirinya yang di salahkan.
"Bu, kepalaku sakit." Adunya namun mata gadis itu masih menatap Dirga membuat pria tua itu semakin tak percaya dengan kejadian barusan.
"Kenapa menatap ayah seperti itu sih, jangan bikin istri ayah mikir yang gak-gak yah?" Ucapnya kini wajah Dirga nampak sedikit cemas karena sepertinya Aisyah mempercayai bualan putrinya.
Aisyah ikut menatap ke arah Dirga dengan pandangan tak suka.
"Sayang, ini tidak seperti yang kamu lihat. Aku bahkan gak ngapa-ngapain sumpah, dia nangis sendiri."
"Buuu,,,, hiks,,," Dirra memeluk ibunya dengan menampakkan wajah nestapanya.
"Astagaaaaaa,,, kacau sudah." Dirga sedikit menggeram kini kakinya mondar-mandir tak karuan entah drama apa yang sedang di perankan putrinya.
"Putriku gak bakal nangis jika ayah gak sakitin." Ucap Aisyah dengan nada sinis seraya mengelus kepala Dirra lalu mengecupnya dengan sayang.
"Masih sakit hmm,,?" Dirra hanya mengangguk masih sesenggukan.
"Tadi di apain sama ayah hmm,, cerita sama ibu sayang." Ucap Aisyah dengan lembut.
Dirga yang mendengar pertanyaan istrinya membelalakan matanya.
"Kenapa tanya seperti itu sayang, aku sedari tadi diem loh, aku gak ngapa-ngapain sumpah." Namun penuturan Dirga tak di hiraukan Aisyah."Yayah nakalin Dirra bu,, hiks,, masa Dirra di tuduh minta sumbangan terus waktu Dirra jatuh terjengkang yayah cuma liatin aku gak ada niatan gitu buat nolongin Dirra sampai kepala Dirra sakit kebentur lantai." Ceritanya panjang lebar untuk menarik simpati sang ibu dan lihatlah ibu tersayangnya lebih memihaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Dirra
Ficção AdolescenteSequel Kesabaran Seorang Istri Gadis remaja yang tak tahu tentang artinya cinta, yang ia tahu jika cinta adalah suka dengan seseorang. "Aku cinta sama om, om harus tahu itu!" Ucapnya dengan lantang gadis itu tak peduli dengan tatapan orang yang ad...