Part 29

563 78 36
                                    

Yang bosan dengan drama Dirga Aisyah skip ajh yah gaess 😂

====

Detak jarum jam terus berputar suasana di luar rumah mewah Dirga semakin sunyi dan sepi hanya terdengar suara-suara nyanyian dari serangga yang di sambut lolongan anjing tetangga.

Malam sudah semakin larut namun di kediaman Dirga masih nampak terjaga bahkan semua bodyguard di tugaskan untuk berkeliling rumah bergantian.

"Sayang haruskah kamu mendiami ku di saat genting seperti ini?" Tanya Dirga frustrasi karena sedari sore tadi istrinya tak mau bicara dengannya.

"Aisyah cintaku please,, kamu tahu kan aku gak suka diabaikan!!" Ucapnya memelas namun tak ada respon sedikitpun dari Aisyah.

Dirra hanya menonton drama kedua orang tuanya bahkan gadis itu kadang cekikikan sendiri saat mendengar kata-kata ajaib yang keluar dari mulut ayahnya berharap sang ibu luluh namun tampaknya ibunya saat ini sedang memasang mode diam dan hanya mau berbicara pada anak-anaknya.

"Abang twin bantu ibu sayang." Pinta Aisyah meminta si kembar membantunya berdiri dan dengan sigap si kembar menghampiri ibunya namun tangan Dirga lebih cepat menggapai lengan Aisyah.

Aisyah menepis tangan Dirga lalu meminta kedua anaknya membantunya berdiri.

"Putrinya ibu tolong hubungi bunda Gea untuk datang kesini." Suara Aisyah begitu pelan bahkan seakan suaranya tertelan di tenggorokan.

Dirra pun langsung mencari kontak Gea namun suara Dirga menghentikan pergerakan jari Dirra.

"Apa kalian tidak menganggap ku ada disini hmm,,?" Tanyanya penuh emosi ia sudah tak tahan karena sedari tadi seperti tak terlihat keberadaannya.

Dirga dan Aisyah saling bertatapan bahkan aura di ruangan yang di jadikan tempat klinik itu terasa semakin mencekam.

"Bu,," Panggil Davian yang sedang memegang pinggang Aisyah.

"Tidak apa-apa sayang, kalian tunggu di luar yah." Tangan Aisyah menyentuh kepala anak kembarnya lalu memberi kecupan di pipi mereka.

Dirra mendekati ibunya lalu memeluknya, mengecup pipi ibunya seraya mengelus perut buncit Aisyah.

"Aku sayang bubu,,," Bisiknya lalu pergi meninggalkan kedua orangtuanya.

Setelah anak-anaknya pergi Aisyah berjalan ke arah ranjang dengan langkah pelan bahkan wanita itu terlihat sangat kesakitan memegang perutnya sedangkan Dirga hanya memperhatikan istri kecilnya yang kesusahan setelah di rasa Aisyah tak sanggup berjalan Dirga pun membopongnya dan di rebahkan di ranjang.

"Aku gak suka dengan sikapmu yang seperti ini Aisyah, katakan apa mau mu hmm,,," Dirga menatap tajam Aisyah namun yang di tatap hanya memalingkan wajahnya.

"Jangan membuatku kehilangan kendali sayang, jangan sampai aku menyakitimu." Bisiknya tepat di telinga Aisyah.

Aisyah menoleh kearah Dirga dengan mata tajamnya.
"Kamu berani menyakitiku di saat mau melahirkan anakmu hah,,? Gila,,!" Ucap Aisyah tanpa takut bahkan wanita itu dengan berani menatap Dirga yang tercengang dengan umpatan Aisyah.

Dirga berdecak lalu menghembuskan napasnya kasar.
"Terus aku harus apa biar kamu memaafkan aku dan tidak mengabaikan aku hah?"

"Diamlah suaramu membuat perutku tambah sakit." Ucapnya.

Dirga hanya bisa menjambak rambutnya untuk melampiaskan kekesalannya.

Sedangkan di luar ruangan Dirra bersama adik-adiknya sedang duduk berselonjor mereka bersandar di dinding.

Dear DirraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang