"buktinya hidup bersama tidak menjamin kebahagiaan
.
.
.
.
.
.
.
.
.*****
"Dia bukan Temanku tapi calon istriku"
Waktu seakan lambat berputar, ruangan besar itu tiba-tiba berubah menjadi hawa yang mencekam tak ada satupun yang ingin bersuara lebih dulu
Tiara duduk bersebelahan dengan Anrez,gadis itu menunduk ia melirik pria disampingnya yang terlihat sangat tenang dan santai saja, tidak ada ketakutan ataupun kegelisahan di wajah dingin itu padahal semua ini terjadi karena ulahnya.
Mereka semua berkumpul didalam ruangan ini, Anrez,Tiara,Ceelsy dan tentunya bunda Adelia yang berakhir hening karena pengakuan Anrez barusan. Pengakuan bahwa ia datang untuk memperkenalkan Tiara Agnesia Gerald sebagai calon istrinya pada sang bunda dan adiknya.
"Calon istri dan saling mencintai?" Tiara hampir saja berteriak bahkan ingin memuntahkan makanan dalam perutnya dikala mendengar ucapan pria itu. Sepertinya ia harus mengingatkan Anrez jika semua ini hanya atas dasar keterpaksaan dan bohongan disana.
Tiara beralih menatap bunda Anrez yang duduk dihadapan mereka berdua. Wanita paruh baya itu memiliki bentuk tubuh yang bagus serta kulit yang masih sangat terawat diusianya kini yang tak bisa dibilang muda.
"Sepertinya dia tidak menyukaiku"batin Tiara. Wanita paruh baya itu bahkan tidak menatap ataupun menyapanya.
"Dimana awal pertama kalian bertemu? Kapan itu terjadi? Mengapa Kakak tidak memberitahuku sebelumnya jika kakak sedang dekat dengan seorang wanita?"tanya Ceelsy memecahkan keheningan. Ia bertanya dengan nada girang karena ini adalah kabar bahagia yang selalu ia nantikan dimana sang kakak akan memulai hidup yang baru yang artinya Anrez telah melupakan masa lalunya yang suram itu
"Kami bertemu diacara fashion show saat itu Tiara ikut dalam acara itu"jawab Anrez dingin
"Oh jadi ini yang membuat kakak lama di Indonesia rupanya kau sedang berjuang merebut hati calon kakak ipar ku ini bisa ku sebut kalian ini jatuh cinta pandang pertama kan bukan?"goda Ceelsy membuat Tiara lagi-lagi merasa mual mendengarnya. Yang benar saja jatuh cinta pandang pertama? Oh tentu tidak Yang benar itu adalah pertemuan pertama yang membawa malapetaka untuknya.
"Ya begitulah bukankah itu romantis"gumam Anrez
"Omg bunda kau dengar itu kakak jatuh cinta pandang pertama pada calon kakak ipar ku ini. Sepertinya kakak sangat mencintai kak Tiara sampai-sampai ingin mempercepat acara pernikahan ini"godanya lagi
Adelia menatap Anaknya dengan tatapan sulit diartikan wanita paruh baya itu tidak akan dengan mudah percaya dengan ucapan anaknya ini karena bagaimanapun juga dialah yang paling mengenal anaknya.
"Anrez, bunda ingin bicara berdua denganmu hanya berdua" ucap Adelia serius kemudian pergi
Anrez menarik nafas dengan kasar sudah ia duga ini akan terjadi.bundanya itu tidak akan mudah untuk bisa dibohongi. Matanya beralih menatap Tiara ia mengerti apa yang ada dalam pikiran gadis itu sekarang
"Istirahatlah dulu dikamarku, saya akan menemuimu nanti. Kau juga Ceelsy istirahatlah"ucap Anrez
Ia kemudian melangkah masuk kedalam ruang pribadi bundanya seraya menarik nafas dalam-dalam mengumpulkan semua kebaranian dalam dirinya agar mampu menjawab semua pertanyaan sang bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You ( On Going )
Fanfiction"kita mungkin bersama tapi tak membuat kita sama-sama bahagia maafkan aku" ~ Anrez "mengapa ini harus terjadi padaku disaat aku ingin bahagia dan ingin dicintai" ~ Tiara