"Jika ingin mendapatkan kepastian maka belajarlah untuk melepaskan, termasuk masa lalu"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.*****
Pernikahan yang diimpi-impikan oleh semua wanita kini terjadi dalam hidup Tiara.percayalah tidak akan mungkin ada satupun wanita yang tidak menyukai acara pernikahan seperti ini. Dominasi warna putih yang melambangkan kesucian dan bertema didekat sebuah pantai yang sangat indah dan menakjubkan terutama di malam hari.
Namun, ada satu hal yang membedakan untuk Tiara.pernikahan semegah dan semewah ini memang pernah ia idam-idamkan,hanya saja menikah dengan seorang pria yang baru dikenalnya bukanlah bagian dari impiannya.
Meskipun begitu, saat ini ia cukup merasa sangat gugup karena banyak sekali sepasang mata asing sedang menatap dirinya bersama dengan sang kakak yang menuntutnya berjalan diatas karpet merah menuju ke altar pernikahan
"Don't nervous i'm here with you. Aku akan memegang erat tanganmu supaya adikku ini tidak akan terjatuh "bisik Glen ia mengerti adiknya itu sangat gugup sekarang ia mencoba memberikan sedikit ketenangan kepada sang adik supaya tidak terlalu gugup.
Akhirnya setelah cukup lama melangkah, Tiara menghentikan langkah kakinya saat ia berhadapan dengan sosok lain yang kini tengah mengulurkan tangannya. Tangan siapa lagi jika bukan tangan Anrez Nathanio Edwin
Dengan perlahan Glen melepaskan cengkraman kuat tangan sang adik dari lengannya. Dan ia pindahkan tangan mungil itu keatas tangan Anrez
"Jaga adikku dengan baik jangan pernah sekalipun menyakiti dia bahagiakan dia" ucapanya pelan namun terdengar sangat tegas kepada Anrez
Anrez menatap sesaat kepada Tiara kemudian mengangguk pasti kepada Glen seolah akan berjanji untuk selalu membahagiakan Tiara.
Entah Tiara harus merasa senang atau tidak dengan anggukan yang Anrez berikan saat ini. Ia bimbang, memikirkan apakah ini benar-benar adalah jalan yang akan ia tempuh selanjutnya nanti dalam hidupnya. Apakah ini adalah pilihan yang tepat untuknya? Hidup selamanya bersama seorang pria yang kini tengah mengandeng tangannya.
Anrez menggenggam tangan Tiara,menuntun gadis itu menuju ke sebuah kursi.dimana itu adalah tempat mereka untuk mengucapkan janji suci dihadapan semua orang. Anrez menaruh tangan kanannya di atas meja yang disambut oleh Alex
"Sudah siap nak?"tanya Alex yang dibalas dengan anggukan kepala oleh Anrez.
.
.
.*****
"Saya terima nikah dan kawinnya Tiara Agnesia Gerald binti Alex Antonio Gerald dengan maskawinnya tersebut Tunai"ucap Anrez dengan tegas membuat sang bunda dan Ceelsy yang mendengar itu pun menjadi terharu bahkan menangis
"Bagaimana para saksi Sah?"
"Sah"ucap mereka semua
Tiara meneteskan air matanya saat mendengar kalimat "sah" itu keluar dari mulut semua orang. Kini ia telah resmi menjadi istri dari lelaki itu.entah ia harus merasa bahagia atau tidak dengan pernikahan ini namun yang jelas kini status mereka berdua telah berubah.mulai hari ini mereka sudah resmi menjadi sepasang suami-istri yang sah dihadapan negara maupun dihadapan agama.Semua prosesi berjalan dengan sakral.meski sebenarnya ada kebohongan yang tersimpan dibalik janji suci yang telah mereka ucapkan dihadapan semua orang. Jujur saja ini membuat Tiara merasa sedikit takut. Apakah dirinya sedang menipu Tuhan? Janji suci pernikahan mereka itu bukankah semuanya bohong? Namun, sepertinya Anrez tidak merasakan seperti yang Tiara rasakan pria itu terlihat begitu tenang menjalankan semua prosesnya tanpa terlihat ada rasa bersalah sedikitpun dalam dirinya. Dan itu benar-benar membuat Tiara sedikit merasa frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You ( On Going )
Fanfiction"kita mungkin bersama tapi tak membuat kita sama-sama bahagia maafkan aku" ~ Anrez "mengapa ini harus terjadi padaku disaat aku ingin bahagia dan ingin dicintai" ~ Tiara