part 5

273 57 10
                                    

"Mencintai orang yang belum selesai dengan masa lalunya adalah hal yang paling menyakitkan "
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

*****

"Saya mau....."

Ucapannya terhenti Saat Tiara tiba-tiba tersenyum kearahnya dan seakan ada aliran listrik yang mengalir ditubuhnya bahkan Anrez dapat merasakan ada yang berdetak cepat lagi didadanya.sosok gadis ini mengapa matanya seperti mata yang dimiliki kekasihnya mata yang begitu ia kagumi dan ia rindukan selama ini,tatapan yang penuh kehangatan yang sudah sekian lama belum Anrez lihat lagi. Bagaimana bisa ada orang lain yang memiliki mata yang sama dengan kekasihnya membuatnya hampir melupakan bahwa orang yang dicintainya sudah tiada namun caranya tersenyum lagi-lagi Anrez dapat melihat ada Kekasihnya disitu.

"Maaf pak" panggil Tiara dengan pelan ia merasa gugup melihat lelaki itu yang menatapnya dengan tatapan seperti itu

Suara panggilan itu membuyarkan lamunan Anrez dengan cepat wajahnya berubah menjadi datar tanpa ekspresi

"Siapa nama lengkap mu?" Tanya Anrez

"Tiara Agnesia Gerald pak"

Aneh bukan mengapa tiba-tiba lelaki itu menayakan nama lengkapnya bukankah dalam kontrak kerja sama itu sudah terpampang nama lengkapnya disana. Benar-benar Aneh dan misterius itulah yang Tiara pikirkan.

"Jangan berdiri disitu saja silahkan duduk " Perintah Anrez ia menunjuk kursi duduk dengan ekor matanya

"Lelaki ini dingin sekali"batinnya

Mau tidak mau Tiara pun menurut ia menjatuhkan tubuhnya dikursi itu. Suasana semakin canggung saat tidak ada yang mengeluarkan suaranya entah Anrez maupun Tiara. lelaki itu hanya diam tangannya memegang sebuah map mungkin itu adalah kontrak kerja sama mereka

Diam-diam Anrez memperhatikan Tiara, ia sengaja memegang map dan pura-pura membacanya namun matanya menatap intents gadis dihadapanya itu.entahlah meskipun ia mencoba mengatakan bahwa gadis dihadapannya ini bukanlah sosok kekasihnya hanya saja saat melihat mata dan senyuman sosok kekasihnya itu seperti nyata. Apa yang harus ia lakukan sekarang Anrez sadar Tiara bukan kekasihnya mereka berbeda

"Saya hanya ingin menyerahkan map ini untuk kamu" setelah hampir 15 menit Anrez pun mengeluarkan suaranya

Tiara mengambil map itu dengan tangannya kemudian menatap mata coklat itu entah kenapa saat ia menatap mata Anrez, ia bisa melihat mata itu memancarkan kesedihan yang begitu besar apakah mungkin seorang Anrez Nathanio Edwin memiliki kehidupan yang tidak bahagia?.

"Terimakasih pak kalau begitu saya permisi dulu"pamit Tiara yang hanya mendapat anggukan dari Anrez

"Dia bukanlah Nauraku hanya saja mata dan senyuman mereka sangat mirip" gumamnya menggeleng pelan ia mencoba mengatakan kepada dirinya bahwa Tiara bukanlah Naura tidak ada lagi hal yang mirip selain mata dan senyuman gadis itu.

Namun ,sepertinya ia lupa jika semesta mempertemukan mereka dengan banyak cara yang tak terduga semakin kita mengelak dan menolak maka takdir semakin mendekatkan kebahagiaan karena hidup tak selamanya selalu pahit.

"Kapan kakak kembali ke sini?" Suara dibalik telpon itu membuat Anrez tersenyum tipis adik kecilnya itu mungkin sudah merindukannya

I Love You ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang