part 21

158 46 9
                                    

"ada saatnya kita tidak punya pilihan lain,selain terdiam dan mencoba menerima keadaan"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

*****

"Apa maksudmu? Ucap Tiara menatap lelaki itu dengan serius

"Aku tidak bermaksud lain.bukankah dia adalah Ayah mertuaku"gumam Anrez dengan wajah tenangnya.

Gadis itu sama sekali tidak tahu jika Anrez memberikan perusahaan Company Edwin Group kepada ayahnya dan sekarang ia baru mengetahuinya sekarang namun bukan dari lelaki itu maupun ayahnya melainkan dari Samuel.

"Tapi ini ak..."

"Tidak ada salahnya aku memberikan perusahaan itu kepada ayahmu lagian itu adalah salah satu caraku menolongmu agar masalah Ayahmu selesai"sela Anrez

Tiara masih belum percaya dengan semua alasan pria itu.ia pikir pasti ada yang disembunyikan namun ia tidak berani juga menuduh lelaki itu yang tidak-tidak dan juga ia percaya bahwa ayahnya tidak mungkin melakukan hal yang membuatnya menjadi kecewa. Hanya saja ia masih tidak percaya karena dengan mudahnya pria dingin dihadapannya ini memberikan sebuah perusahaan sebesar itu.

"Tapi akh ..

"Bersiaplah sekarang kita akan pergi"potong Anrez

Ia tahu kali ini dirinya berbohong lagi kepada Tiara. Namun,tidak mungkin dirinya memberitahukan yang sebenarnya jika itu adalah perjanjian yang dirinya sepakati dengan ayahnya.

"Pergi kemana?"gadis itu seakan lupa dengan ucapan sebelumnya karena ucapan Anrez barusan.

"Aku tunggu dibawah" Anrez kemudian melangkah pergi meninggalkan gadis itu yang tampak kesal. Itu bukanlah jawaban yang Tiara inginkan.lelaki itu selalu saja bertindak semaunya.pria pemaksa dan menyebalkan.

"Dia memang selalu seperti itu akan akan tetap dengan sikap menyebalkannya" gumam Tiara masuk kedalam kamarnya.

Setelah selesai bersiap, Tiara turun kebawah menghampiri Anrez yang sedang berbicara dengan Madam Bella

"Sudah siap?" Tanya Anrez

Tiara hanya mengangguk pelan.entah kemana lelaki itu akan membawanya pergi, ia tidak perduli.dirinya hanya pasrah mengikuti langkah kaki pria itu.

Anrez mulai menghidupkan mesin mobilnya, Tiara pikir mereka akan di antar oleh max.namun rupanya untuk kedua kalinya lelaki itu memilih untuk mengemudi mobil itu sendiri.

"Ting....Ting"

Deringan ponsel dari saku jasnya sontak memecahkan keheningan yang terjadi.ada seseorang yang menelpon lelaki itu namun sepertinya Tiara hanya diam menatap kearah jendela tanpa ada penasaran sedikitpun

"Ada apa Jack"

"Maaf sir aku mungkin mengabarkan berita yang kurang mengenakan tapi ini sangat penting. Perusahaan cabang yang ada diparis mengalami masalah sepertinya ada seseorang yang ingin menyabotase dokumen rumah sakit disana.ada seseorang ingin menjatuhkanmu"

Anrez  memutar stir mobilnya untuk menepi dipinggir jalan. Hal itu Membuat Tiara menatapnya sekilas melihat wajah lelaki itu yang tampak sedang menahan kesal.

I Love You ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang