I don't care what people say about me, only I know my story"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.****
Keduanya duduk dengan kaki bersilangan diatas tempat tidur dengann saling berhadapan satu sama lain. Setelah mendengar ide dari Tiara, Anrez hanya menurut seperti seorang anak kecil yang patuh kepada ibunya.mungkinkah sikap dingin dan arogannya malam ini telah hilang? Entahlah ia pun juga tidak tahu.
"Ini permainan apa?"tanya Anrez dengan wajah cukup kebingungan pasalnya ia merasa aneh dengan permainan yang mereka akan mainkan saat ini bahkan ia pikir ini cukup konyol.
Bagaimana Tidak gadis itu membawa sebuah kain kecil mengikatnya dikeningnya dan dikening Anrez layaknya mereka akan menjadi pendekar yang siap berperang.
"Kita bermain batu, gunting,kertas. Aturannya yang kalah harus menjawab pertanyaan dari yang menang dalam setiap kali bermain pertanyaan hanya satu tidak boleh lebih ingat" jelas Tiara
"Kamu sudah menjelaskan nya tadi nona.Tapi kenapa harus memakai pengikat ini? aku tidak ingin memakai kain ini dikeningku seperti orang demo saja"ucap Anrez dengan nada kesal. Percayalah jika ketiga sahabatnya melihatnya seperti ini bukan tidak mungkin mereka akan meledeknya karena sejak kapan seorang Anrez Nathanio Edwin mau bermain batu, gunting,kertas
"Tidak. Kamu harus tetap memakainya agar permainan ini semakin seru ini permainan yang cukup berbahaya"ucap Tiara dengan wajah serius dan itu sukses membuat Anrez tertawa
"Baiklah walaupun aku tidak mengerti maksudmu yang tidak jelas itu.sekarang ayo kita mulai"ucap Anrez yang pada akhirnya hanya bisa pasrah membuat Tiara menatapnya dengan tatapan Aneh
"Sepertinya kamu lebih antusias dariku Tuan"
Mereka pun memulai permainan dengan wajah serius. Bukan, hanya Tiara yang menampilkan wajah seriusnya sebaliknya tidak dengan Anrez. Lelaki itu hanya menampilkan wajah datarnya saja
"Batu, gunting,kertas" ucap keduanya
"Aku gunting dan kamu kertas berarti aku yang menang"girang Tiara
"Aku bahkan tidak tahu permainan ini wajar saja kamu yang menang"ketus Anrez
"Hei. Aku sudah memberitahumu tadi yang mana kertas,yang mana gunting dan yang mana batu. Lagian ini adalah permainan sewaktu kecil apa kamu tidak pernah memainkannya?"ucapnya
"Aku tidak pernah melakukan permainan konyol ini saat kecil. Ini pertama kali bagiku. Sudahlah lupakan saja.so kamu ingin menanyakan apa nona?"tanya Anrez
Tiara diam sejenak memikirkan pertanyaan yang harus ia tanyakan kepada Anrez " aku ingin tahu satu hal yang tidak diketahui oleh orang lain tentangmu"
"Aku seorang pengusaha sukses bahkan kamu bisa mencari tahu semuanya di internet tentang ku nona jadi carilah disana jika kamu tidak tahu tentang ku" ucap Anrez
"Astaga Tuan yang diinternet itu semua orang juga tahu tentangmu. Yang aku tanyakan ini adalah hal yang tidak diketahui oleh orang lain bahkan tidak ada diinternet hanya kamu yang tahu itu maksudku"kesal Tiara dengan wajah cemberut membuatnya Anrez tersenyum tipis melihat wajah kesal gadis dihadapannya kini yang terlihat sangat lucu
Anrez tampak berpikir sejenak lalu berkata "Aku tidak pernah takut kepada siapapun. Bahkan dia saat ada orang yang mengancam ku atau melakukan sesuatu yang jahat,aku tidak pernah takut tapi satu hal yang paling ku takutkan didunia ini adalah.."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You ( On Going )
Fiksi Penggemar"kita mungkin bersama tapi tak membuat kita sama-sama bahagia maafkan aku" ~ Anrez "mengapa ini harus terjadi padaku disaat aku ingin bahagia dan ingin dicintai" ~ Tiara