part 24

146 49 10
                                    

"kenangan setiap perjalanan dan proses yang telah kita lewati adalah pelajaran yang berharga"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

*****

Pagi hari disambut dengan sinar matahari yang masuk kedalam kamarnya. Gadis itu membuka matanya saat mendengar suara alarm yang berbunyi. Ia baru teringat bahwa malam nanti adalah acara pernikahannya dengan pria dingin itu membuatnya langsung tergelonjak kaget dan segera keluar dari kamarnya untuk memastikan apakah lelaki itu telah pulang atau tidak.

Melihat pintu kamar Anrez yang terbuka, Tiara yakin jika dia sudah kembali

"Dia bahkan sangat pintar dalam memilih hari untuk pulang"gumam Tiara sepertinya lelaki itu sangat baik dalam mengingat hari pernikahan mereka ini

Gadis itu kembali masuk kedalam kamarnya untuk segera mandi membersihkan tubuhnya.setelah itu ia turun kebawah melihat sosok Anrez yang sedang membelakanginya memakai sebuah kaos hitam polos dan celana pendek selutut, duduk dikursi meja makan. Penampakan itu tanpa sadar membuatnya tersenyum penampilan Anrez yang santai seperti ini memberikan rasa kesenangan tersendiri bagi Tiara.

"Duduklah"

Suara bass itu membuatnya tersentak kaget.pria itu bahkan tidak berbalik namun rupanya ia menyadari kehadiran gadis itu yang sedang berdiri diam dekat tangga.

Tiara melangkahkan kakinya ingin melewati Anrez untuk duduk dikursi yang berseberangan dengan lelaki itu.namun tangannya lebih dulu dicekal oleh sosok dingin itu membuat tubuhnya terpaksa berbalik kearah Anrez hingga mata mereka pun saling bertemu

"Bukan disana tapi duduk didekat ku"lanjut Anrez dengan nada datar

Tiara tidak bisa berjanji,jika pria itu selalu melakukan ini terus-menerus padanya bukan tidak mungkin dalam waktu yang cepat hatinya itu akan segera berkhianat.

"Baiklah" Gadis itu hanya menurut kemudian menarik kursi dan duduk disebelah Anrez tanpa mengucap sepatah katapun ia tidak ingin berdebat dengan lelaki itu karena saat ini ia merasakan kegugupan lagi dikala mata itu kembali menatapnya. Mata coklat itu seolah mampu menghipnotisnya sesaat.

Mereka sarapan dalam keheningan, tidak ada pembicaraan ataupun percakapan.hanya suara sendok dan piring saja yang mengisi tempat itu baik Anrez maupun Tiara keduanya sama-sama sibuk dengan makanannya sendiri.

"Kita berangkat nanti siang, gaun pengantin itu kamu tidak perlu khawatir aku sudah menyuruh Tante Shila menyiapkan semuanya telah selesai"gumam Anrez memecahkan keheningan pagi itu

"Kemana?"tanya Tiara

"Dipantai pribadi milikku. acaranya akan mulai jam 7 malam semuanya telah kupersiapkan disana, 4 kapal Ferri ku menunggu ditepian pantai untuk menjemput kita"

"Kamu bisa memberitahu keluarga dan sahabatmu untuk menunggu disana nanti akan ada orang yang menjemput mereka"lanjut Anrez seraya bangkit dari tempat duduknya

"Baiklah"jawab Tiara dengan nada pelan

Anrez pun melangkah pergi naik kekamarnya meninggalkan Tiara seperti biasanya dimeja makan yang masih terpaku menatap punggung lelaki itu yang semakin tidak terlihat.

"Apa aku bisa melewati semua ini"gumamnya pelan.
.
.
.
.
.

****

I Love You ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang