"jika kamu tidak menyukaiku,maka janganlah seolah-olah kamu memberikan harapan untukku"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.*****
"Princess"
Suara yang sangat lembut itu membuat Tiara memejamkan matanya sesaat.air matanya lagi-lagi jatuh dan sudah tak terbendung lagi. Ia sangat mengenali siapa pemilik suara itu. Tapi mengapa dia ada disini? Apakah ini kejutan yang dimaksud olehnya saat membaca pesan tadi? Mungkinkah itu? Atau hanya halusinasinya saja? Dengan segara ia mengusap air matanya dari arah kaca dan berbalik menatap siapa yang tengah memanggilnya
"Kakak"serunya pelan dengan suara bergetar
Tiara berusaha untuk tersenyum,tidak bisa disangkal jika ia sangat terkejut melihat sang kakak yang tengah berada diambang pintu sambil tersenyum kearahnya membuatnya hampir saja menangis lagi.
"Hi princess"panggilnya lagi
Meski Sekarang adiknya tersenyum, namun dapat ia lihat ada kesedihan dan luka dari kedua mata sang adik. Niatnya yang ingin memberikan kejutan kepada sang adiknya nyatanya gagal, karena dirinya sendiri yang malah dikejutkan dengan sebuah fakta yang begitu membuatnya merasa sangat kecewa dan marah terhadap dirinya sendiri karena tidak bisa melindungi adiknya.
Glen melangkah mendekati Tiara kemudian menarik tubuh itu kedalam pelukannya tanpa berkata apa pun "it's okay don't be sad. I'm here with you"bisik Glen membuat Tiara terdiam sesaat
Mungkinkah sang kakak mendengar dan mengetahui semuanya tadi? Begitulah pertanyaan yang ada dibenaknya sekarang
"Kakak Rindu kamu princess"ucap Glen lagi membuat Tiara membalas pelukan dari sang kakaknya tak kalah erat
Benar saja, Air mata yang sudah ia tahan sedari tadi agar tidak keluar pada akhirnya jatuh dan lolos begitu saja dari pelupuk matanya saat mendengar ucapan sang kakak. "Kak aku...."
"Jangan sedih princess. Kakak minta maaf karena datang tidak memberitahu mu dan mungkin kakak tidak akan lama disini"lirih Glen ia semakin merengkuh tubuh adiknya berharap pelukan yang ia berikan bisa memberi sedikit kekuatan dan ketenangan.
Ia kemudian melepaskan pelukan mereka dan Glen menyeka air mata diwajah sang adik dan memegang pipi chubby itu "hei jangan menangis, kau tahu aku tidak sanggup melihatmu menangis seperti ini. Apa kau begitu sangat merindukan ku princess sampai menangis seperti ini"goda Glen
Tiara kemudian mencoba untuk tersenyum kepada Glen "Aku sangat merindukan kakak"bisiknya
"Aku juga. Dan lihat ini apa yang kakak bawa untuk adik kesayanganku ini"ucap Glen menyodorkan bunga dan tentu saja chocolate cake kesukaan Tiara
Tiara menerima bunga itu dengan wajah berbinar bahkan ia tidak menyangka jika sang kakak masih ingat dengan cake kesukaannya.
"Apa yang bisa kakak lakukan agar membuatmu tersenyum lagi princess?"
"Chocolate cake kak.aku mau itu"
Lagi-lagi Tiara menangis,disaat ia terluka seperti ini sang kakaknya datang seperti malaikat. Bahkan Glen masih ingat cara untuk mengembalikan suasana hatinya agar kembali tersenyum. Sungguh Tiara sangat bersyukur ia pikir tidak akan ada orang lain yang akan menguatkannya disaat seperti ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You ( On Going )
Fanfiction"kita mungkin bersama tapi tak membuat kita sama-sama bahagia maafkan aku" ~ Anrez "mengapa ini harus terjadi padaku disaat aku ingin bahagia dan ingin dicintai" ~ Tiara