part 40

193 51 20
                                    

"masih menunggu kau dan aku berubah menjadi kita"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

*****

"Tidak ada yang berubah"

Anrez menoleh kearah sumber suara itu berasal. Ia mengangkat ujung bibirnya kala menantap sang pemilik suara. Siapa lagi jika bukan Tiara

Wanita itu tampak begitu senang menatap keluar jendela mobil yang kini melaju cepat menuju rumahnya, ia bahkan bergumam sesekali membuat Anrez tak dapat menahan senyuman untuk mengembang diwajahnya.

Ia menatap sosok wanita yang benar-benar berbeda dari wanita lain yang pernah ditemuinya. Jika wanita lain akan berdecak kagum dan bahagia kala dibawa liburan ke negara-negara yang belum pernah dikunjunginya. Maka wanita disebelahnya ini berbeda, ia justru berdecak kagum kala dibawa kembali ke negaranya asalnya sendiri. Bukan kah itu sangat unik?.

"Hei Anrez lihatlah itu"seru Tiara membuat Anrez menoleh ke sebuah gedung yang ditunjuk oleh wanita itu

"Itu Monas bukan?"tanya Anrez memastikan

"Kamu tahu ternyata"ucap Tiara

"Bukankah dulu kamu pernah mengajakku jalan-jalan disana.walaupun awalnya aku kira itu adalah gedung hotel atau restoran"jawab Anrez membuat Tiara kembali mengingat pertemuan itu. Tidak, bukan ia yang mengajaknya, lebih tepatnya pria itu yang memaksanya keluar mengajaknya jalan-jalan.

"Apakah waktu itu adalah kali pertamamu ke Jakarta?"tanyanya

"Tidak.aku pernah mengunjungi Jakarta sebelumnya hampir empat sampai enam kali"jawab Anrez

"Benarkah? Apa yang kamu lakukan dijakarta?"tanya Tiara penasaran

Anrez mengukir senyuman tipis "hanya bisnis dan juga mengunjungi makam Naura"jawabnya pelan Membuat Tiara terdiam.ya, memang sebelumnya Anrez sudah pernah menceritakan jika makam kekasihnya itu ada disini. Dan Tidak seharusnya juga ia cemburu jika Anrez melakukan itu.

"Kenapa jalan dijakarta sangat macet?"tanya Anrez yang sengaja mengalihkan topik pembicaraan membuat Tiara tersadar dari lamunannya.

"Karena jika tidak macet itu bukan Jakarta namanya"jawab Tiara

Anrez tidak bisa menahan senyum diwajahnya setelah mendengar jawaban lucu dari wanita disebelahnya.sedangkan Tiara hanya tersenyum polos dan kembali menatap keluar jendela mobil

Anrez pun juga memilih untuk memeriksa laptopnya.Setelah itu hanya ada keheningan yang kembali menyelimuti keduanya dalam mobil tersebut.
.
.
.
.
.

****

"Kangen ayah"seru Tiara seraya memeluk Alex dengan begitu erat

Alex hanya tersenyum seraya membalas pelukan anaknya "ayah juga sayang" bisiknya.

Ia sangat merindukan ayahnya, bayangkan saja ia bertemu dengan ayahnya terakhir kali diacara pernikahannya, setelah itu mereka hanya dapat berkomunikasi melalui ponsel bahkan itu juga sangat jarang karena ayahnya yang cukup sibuk.

Dan rasanya, hari ini semua rasa rindunya itu telah terbayar lunas kala pelukan hangat dari sosok ayah menyambut kedatangannya.

I Love You ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang