"Masih menyimpan hati yang lama takan pernah bisa untuk memulai dengan hati yang baru"
.
.
.
.
.
.
.
.
.*****
Bagaimana jika seseorang masih terjebak dalam masa lalu menutup diri dan tidak bisa memulai awal yang baru apakah mungkin akan bahagia? Atau tidak akan pernah bisa melangkah mencari titik kebahagiaan lagi? belajar menerima dan memaafkan diri sendiri baginya adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan, rasa sesak dan mimpi itu selalu menghantui seakan meremuk semua tulang-tulangnya lalu bagaimana caranya untuk bisa terbebas dari masa lalu?
"Jangan tinggalin aku sayang!!!!"
"Lupakan aku Anrez aku mohon ini semua bukan salah kamu" wanita itu tersenyum menatap Anrez dari kejauhan
Ia melambaikan tangannya kemudian berpaling meninggalkan Anrez yang berdiri ingin menggapai tangannya, wanita itu berjalan kearah cahaya yang terang sambil melambaikan tangannya dan kemudian mulai menghilang
"Arghhhhhh"
"TOlONG JANGAN SIKSA AKU!!!!!!!" Anrez berteriak sambil menjerit
"JANGAN SIKSA AKU SEPERTI INI!!!!!!!! Anrez memohon sambil memukul kepalanya berkali-berkali
Matanya mulai memerah menahan tangis tubuhnya berkeringat dingin lagi-lagi mimpi itu datang dan selalu membuatnya ketakutan dan tersiksa
"Ku mohon maafkan aku"lirih Anrez memukul dadanya semua ini sungguh sangat menyiksa dirinya hanya untuk menutup mata saja ia tidak bisa merasakan kedamaian apakah sudah tidak ada kesempatan untuk merasakan kebahagian lagi untuk dirinya.
Anrez, pria itu kini sedang duduk membaca semua dokumen di hadapannya yang selalu menjadi rutinitasnya setiap hari walaupun tubuh dan matanya lelah karena semalam namun ia abaikan karena Semua pekerjaan harus diselesaikannya hari ini karena besok dia akan pergi ke indonesia mungkin juga ia akan menemui wanita yang selalu ia rindukan.
"Tok....tokkk....tokk...
Pintu ruangannya diketuk oleh seseorang membuat Anrez menghentikan aktivitasnya sejenak
"Masuk" perintahnya dengan suara rendahnya
Lelaki muda itu masuk dan melangkah dari balik pintu itu menatap Anrez
"Ada apa Brian?" Tanya Anrez dengan Suara datarnya
"Maaf pak, Saya ingin memberitahukan jika besok malam akan ada acara pertemuan untuk semua pemegang saham" Brian menatap bosnya yang tampak menghela nafas dengan kasar
"Apa itu pertemuan penting?"
"Tidak pak, hanya makan malam saja"
Anrez menatap brian sekilas kemudian menyimpan beberapa dokumen diatas mejanya
"Saya ingin kau dan james yang datang mewakili saya"perintahnya rendah menatap Brian
"Baik pak" Brian mengangguk dan melangkah keluar dari ruangan Anrez
Anrez memejamkan matanya sesaat, lagi-lagi foto itu tak sengaja ditatapnya hari-hari yang selalu ia lalui tidak ada yang berubah,tidak ada yang istimewa, bahkan hari yang dijalani semakin berat seolah tanpa tujuan. Andai jika wanitanya itu ada bersamanya mungkin ia tidak akan seperti ini, mungkin hidup yang ia jalani lebih berarti dan berwarna seperti dulu. Dadanya selalu sakit setiap mengingat moment masa lalu yang takan pernah bisa terulang lagi andai jika waktu bisa diulang Anrez ingin moment itu bisa kembali ia ukir bersama wanitanya namun buktinya mustahil bahkan sangat tidak mungkin.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You ( On Going )
Fanfic"kita mungkin bersama tapi tak membuat kita sama-sama bahagia maafkan aku" ~ Anrez "mengapa ini harus terjadi padaku disaat aku ingin bahagia dan ingin dicintai" ~ Tiara