"tidak mencintai seseorang yang cintanya bukan untukmu, adalah salah satu upaya untuk terbebas dari kekecewaan dan sakit hati"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.*****
"Kring...kring..."
Suara Alarm yang berdering itu tak sengaja membangunkan Anrez dari Tidurnya. Perlahan ia pun duduk bersandar di samping ranjang, Matanya tidak sengaja melirik seseorang disampingnya yang rupanya masih nyaman dalam tidurnya.
"Dia sangat lucu"gumamnya pelan tanpa sadar
Senyumnya kembali terbit melihat tangan gadis itu yang tiba-tiba memeluk guling begitu erat membuatnya terlihat begitu menggemaskan Dimata Anrez.ingatannya kembali berputar dengan kejadian kemaren yang entah kenapa kala melihat wanita itu bahagia, ia seolah juga merasakan kebahagiaan itu juga. Dan ketika wanita itu memeluknya, ia mengangkat tangannya dan perlahan menyentuh dadanya. Ada yang berdebar disana.
"Ada apa denganku?" Batinnya
Ia menarik nafas dan menghembuskannya pelan "tidak,aku pasti hanya kelelahan"gumamnya kemudian segera bangun dari tempat tidur
Beberapa menit telah berlalu, wanita itu pun juga terbangun karena suara alarm yang kembali berdering lagi. Ia duduk ditepian ranjang mengucek matanya sebentar lalu melihat sekelilingnya yang selalu saja tampak kosong setiap dirinya terbangun di pagi hari.
Ia melirik kearah jam weker nya yang menunjukkan pukul 6 pagi. Masih sangat pagi bukan lalu kemanakah pria itu pergi sepagi ini?
"Kamu sudah bangun?" Suara itu mendadak muncul dari arah balkon
"Aku baru saja ingin mematikan jam wekermu"lanjutnya menghampiri Tiara
Tiara menggelengkan kepalanya "jangan, aku sengaja mengaturnya agar aku bisa bangun pagi"
Anrez mengernyitkan dahinya dan mengangguk kecil "baiklah"gumamnya
"Kenapa kamu bangun sepagi ini juga?"tanya Tiara pelan
"Kamu heran? Bukankah aku memang selalu bangun sepagi ini"balas Anrez yang diakhiri dengan kekehan karena merasa lucu dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Tiara
Tiara merutuki dirinya sendiri atas pertanyaan konyolnya itu, benar juga bukankah pria itu akan selalu bangun pagi bahkan sangat pagi hingga jarang atau bahkan hampir tidak pernah ia terbangun dan mendapati Anrez yang masih terlelap.
"Bersiaplah. Kita akan sarapan diluar"kata Anrez
Tiara menoleh "kenapa diluar?"tanyanya
Anrez menaikan sebelah alisnya serta ujung sudut bibirnya "mengapa kamu justru bertanya 'kenapa diluar' Bukankah semua orang ketika diajak makan diluar pasti mereka akan senang? Namun, kamu malah bertanya 'kenapa diluar?'?"ucapnya
Tiara menggeleng pelan "bukan begitu hanya saja jika kamu ingin, aku bisa menyiapkan sarapan untuk kita"ucap Tiara pelan.
"Terimakasih, namun jangan merepotkan dirimu, didekat sini ada resto jadi kita akan sarapan disana"
"Baiklah"balas Tiara
"Mandilah aku ingin menghubungi Max sebentar"ucap Anrez kemudian pergi meninggalkan Tiara yang masih duduk diatas ranjang
Gadis itu menggelengkan kepalanya saat mendengar lelaki itu yang berbicara dengan Max menanyakan keadaan perusahaan. bahkan di saat cuti seperti ini pun ia tidak dapat tak mengetahui bagaimana proses kerja perusahaan nya itu meskipun dibawah kendali Max.
![](https://img.wattpad.com/cover/292914698-288-k449230.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You ( On Going )
Fiksi Penggemar"kita mungkin bersama tapi tak membuat kita sama-sama bahagia maafkan aku" ~ Anrez "mengapa ini harus terjadi padaku disaat aku ingin bahagia dan ingin dicintai" ~ Tiara