part 39

196 45 25
                                    

"tidak mencintai seseorang yang cintanya bukan untukmu, adalah salah satu upaya untuk terbebas dari kekecewaan dan sakit hati"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

*****

"Kring...kring..."

Suara Alarm yang berdering itu tak sengaja membangunkan Anrez dari Tidurnya. Perlahan ia pun duduk bersandar di samping ranjang, Matanya tidak sengaja melirik seseorang  disampingnya yang rupanya masih nyaman dalam tidurnya.

"Dia sangat lucu"gumamnya pelan tanpa sadar

Senyumnya kembali terbit melihat tangan gadis itu yang tiba-tiba memeluk guling  begitu erat membuatnya terlihat begitu menggemaskan Dimata Anrez.ingatannya kembali berputar dengan kejadian kemaren yang entah kenapa kala melihat wanita itu bahagia, ia seolah juga merasakan kebahagiaan itu juga. Dan ketika wanita itu memeluknya, ia mengangkat tangannya dan perlahan menyentuh dadanya. Ada yang berdebar disana.

"Ada apa denganku?" Batinnya

Ia menarik nafas dan menghembuskannya pelan "tidak,aku pasti hanya kelelahan"gumamnya kemudian segera bangun dari tempat tidur

Beberapa menit telah berlalu, wanita itu pun juga terbangun karena suara alarm yang kembali berdering lagi. Ia duduk ditepian ranjang  mengucek matanya sebentar lalu melihat sekelilingnya  yang selalu saja tampak kosong setiap dirinya terbangun di pagi hari.

Ia melirik kearah jam weker nya yang menunjukkan pukul 6 pagi. Masih sangat pagi bukan lalu kemanakah pria itu pergi sepagi ini?

"Kamu sudah bangun?" Suara itu mendadak muncul dari arah balkon

"Aku baru saja ingin mematikan jam wekermu"lanjutnya menghampiri Tiara

Tiara menggelengkan kepalanya "jangan, aku sengaja mengaturnya agar aku bisa bangun pagi"

Anrez mengernyitkan dahinya dan mengangguk kecil "baiklah"gumamnya

"Kenapa kamu bangun sepagi ini juga?"tanya Tiara pelan

"Kamu heran? Bukankah aku memang selalu bangun sepagi ini"balas Anrez yang diakhiri dengan kekehan karena merasa lucu dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Tiara

Tiara merutuki dirinya sendiri atas pertanyaan konyolnya itu, benar juga bukankah pria itu akan selalu bangun pagi bahkan sangat pagi hingga jarang atau bahkan hampir tidak pernah ia terbangun dan mendapati Anrez yang masih terlelap.

"Bersiaplah. Kita akan sarapan diluar"kata Anrez

Tiara menoleh "kenapa diluar?"tanyanya

Anrez menaikan sebelah alisnya serta ujung sudut bibirnya "mengapa kamu justru bertanya 'kenapa diluar' Bukankah semua orang ketika diajak makan diluar pasti mereka akan senang? Namun, kamu malah bertanya 'kenapa diluar?'?"ucapnya

Tiara menggeleng pelan "bukan begitu hanya saja jika kamu ingin, aku bisa menyiapkan sarapan untuk kita"ucap Tiara pelan.

"Terimakasih, namun jangan merepotkan dirimu, didekat sini ada resto jadi kita akan sarapan disana"

"Baiklah"balas Tiara

"Mandilah aku ingin menghubungi Max sebentar"ucap Anrez kemudian pergi meninggalkan Tiara yang masih duduk diatas ranjang

Gadis itu menggelengkan kepalanya saat mendengar lelaki itu yang berbicara dengan Max menanyakan keadaan perusahaan. bahkan di saat cuti seperti ini pun ia tidak dapat tak mengetahui bagaimana proses kerja perusahaan nya itu meskipun dibawah kendali Max.

I Love You ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang