part 29

190 51 13
                                    

"berharap semua ini akan nyata adalah sebuah ketidakmungkinan"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

*****

Seorang wanita duduk termenung dengan tatapan kosong.tangannya bergerak pelan menyentuh bibirnya sendiri.dapat ia rasakan bahwa kehangatan dan kemanisan dari bibir lelaki yang mengecupnya tadi masih membekas dan sangat terasa dibibirnya, bahkan akibat dari semua itu hatinya semakin tidak bisa mengendalikan semuanya,ia sudah menghianati hatinya sendiri Tiara aku dirinya sudah mencintai lelaki dingin itu.

Anrez? Kalian pasti mencari keberadaan pria itu bukan? Tentu saja setelah aksi ciumannya tadi lelaki itu langsung pergi begitu saja bahkan Tiara tidak tahu keberadaan lelaki itu sekarang, pria itu pergi tanpa pamit setelah mengucapkan kalimat yang membuat gadis itu merasa sakit hati

"Tidak...ini hanya sebuah kesalahan"

Gadis itu tersenyum kecut. Kalimat singkat yang Anrez ucapkan disaat mereka saling menatap tadi sangat membuatnya sakit hati.bagaimana mungkin lelaki itu mengatakan ciuman tadi adalah sebuah kesalahan padahal jelas-jelas mereka sangat menikmatinya.lantaskah perasaan yang dia miliki saat ini untuk lelaki itu adalah sebuah kesalahan juga? Rasa cinta ini apakah hanya kesalahan yang tidak seharusnya ia simpan untuk Anrez? Apakah semuanya adalah kesalahan?

"Ayolah Tiara apa yang kamu harapkan ini hanya sebuah kesalahan bukankah sudah jelas yang dia ucapkan tadi"

Bulir bening itu jatuh dari pelupuk matanya.ia sadar pernikahan ini bukan atas dasar cinta tapi apakah salah jika dirinya berharap pernikahan ini bisa indah seperti impiannya?.andai jika ia bisa mengendalikan semua perasaan ini pasti ia juga tidak akan mau mencintai pria itu.namun,Tiara tidak bisa memilih dengan siapa ia akan jatuh cinta, karena itu semua tumbuh dengan sendirinya.

Hubungan ini akan terus berjalan namun bukan beriringan.keduanya memang berjalan kedepan tapi pilihan arah mereka yang berbeda.
.
.
.
.

****

Ditempat yang berbeda, Anrez duduk dengan mata terpejam dengan segelas bir ditanganya.lelaki itu memilih untuk pergi ke sebuah club bersama ketiga sahabatnya

"Katakan apa yang sedang terjadi?" tanya jack

Bukan tanpa alasan jika Sahabatnya itu mengajak mereka semua untuk pergi ke club.james,Brian dan Jack sangat mengenal sosok dingin itu.mereka tahu ada sesuatu yang telah terjadi pada Anrez.

"kau ingin mabuk?"

Jack lagi-lagi bertanya, menatap Anrez yang tidak biasanya meminum bir sebanyak ini bahkan Sudah Tiga botol lebih yang sudah ia habiskan sendiri.

"Tidak. Kau tahu semenjak kepergian Naura aku tidak bisa mabuk lagi"

"Lalu? Apa yang membuatmu tiba-tiba seperti ini?

Anrez membuka matanya menegok bir itu sekali lagi. matanya menatap sebuah cincin yang melingkar di jari manisnya mengusapnya pelan

"Aku hanya merasa sedikit takut"gumamnya pelan

Kalimat itu sukses membuat Jack menatapnya dengan tatapan Aneh.seorang Anrez Nathanio Edwin bisa merasa takut?

"Apa aku tidak salah dengar? Kau bisa merasa takut?tanya Jack tidak percaya

"Aku selalu merasakan itu Jack bahkan setiap malam sejak kejadian itu"

I Love You ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang