part 15

221 57 15
                                        

"tidak semua orang paham betapa susahnya jatuh cinta lagi,setelah dihancurkan setengah mati"
.
.
.
.
.
.
.
.
.

*****

"Klek"

Anrez masuk kedalam kamarnya, matanya tertuju kearah gadis yang sedang duduk diatas ranjangnya merapikan barang-barang yang ada didalam kopernya itu. Tiara yang sibuk dengan aktivitasnya tidak menghiraukan siapa yang telah masuk kedalam kamar itu, karena sudah bisa di pastikan jika itu adalah si pria menyebalkan.

Anrez masuk kedalam kamar mandi membersihkan tubuhnya sambil menunggu Tiara yang selesai berberes-beres.

Setelah 10 menit lelaki itu keluar dengan pakaian santainya kaos hitam dan celana selututnya membuatnya tampak fresh, Tiara yang tak sengaja menoleh kearah pintu kamar mandi pun terpaku menatap Anrez ini kali pertama Tiara melihat lelaki dingin itu tidak berpakaian formal dan ia mengakui jika Anrez terlihat lebih tampan sekarang

"Astaga Tiara apa yang sedang kau pikirkan sekarang? ingat jangan khianati hatimu sendiri" batinnya memperingati dirinya sendiri.

"Tidurlah, saya tahu kamu lelah karena perjalanan ini"ucap Anrez menatap Tiara

"Hah maksudmu?" Gadis itu tampak melongo mendengar ucapan Anrez barusan apakah lelaki itu mengajaknya untuk tidur bersama? Diranjang yang sama maksudnya? Dia pasti sudah gila jika melakukan itu!

Anrez tersenyum tipis menyadari ucapannya barusan yang seolah mengajaknya untuk tidur bersama membuat gadis itu salah paham dan berpikir yang tidak-tidak

"maksud saya kamu tidur dikamar ini, saya akan tidur diruang tamu" ucap Anrez lagi

"Kenapa tidak disini?"tanya Tiara

Astaga. gadis itu merutuki ucapan yang barusan keluar dari mulutnya. Pasti lelaki menyebalkan itu akan mengira yang tidak-tidak terhadapnya sekarang. Gantian bukan?

Anrez berbalik menatap Tiara ia tersenyum tipis "apa kamu ingin kita tidur bersama sekarang?" Goda Anrez menaikan alisnya membuat Tiara menjadi salah tingkah ia kembali merutuki ucapannya tadi yang tanpa sadar menanyakan hal yang membuatnya merasa malu sekarang

"Tidak..mak...sudku" gadis itu terlihat gugup sekarang melihat Anrez yang semakin mendekat kearahnya

"Lupakanlah, lebih baik kamu istirahat sekarang karena besok kita akan kembali ke Indonesia untuk mengurus acara pertunangan kita" ucap Anrez

Lelaki itu berjalan kearah pintu meninggalkan Tiara yang masih diam mematung

Tiara menghela nafas berat. Pertunangan? Secepat inikah? bahkan ia masih belum bisa percaya dengan semua ini. Tapi bukankah ini adalah jalan yang ia pilih sendiri demi menyelamatkan ayahnya? Bukankah dirinya sendiri yang mau Menerima tawaran gila itu? yang bahkan sampai sekarang ia masih belum mengetahui jika ayahnya sendiri yang membuatnya terjebak dalam situasi ini.

Tiara berbaring diranjang  kebesaran milik lelaki itu, ia memejamkan matanya aroma tubuh dari pria menyebalkan itu langsung tercium saat tangannya menarik selimut putih untuk menutupi setengah tubuhnya. Ia tidak pernah menyangka ini akan terjadi dan kelak ini akan terjadi lagi setelah ia menikah dengan pria itu. Anrez akan tidur bersamanya disampingnya atau bahkan mendekapnya. Tiara menggelengkan kepalanya dengan cepat membayangkan nya saja membuat tubuhnya merinding. Ini buruk Tiara tidak mau Tidur bersama lelaki pemaksa itu.
.
.
.
.
.

I Love You ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang