SELAMAT HARI IBU !!!
;
Woojin terbangun dari tidurnya. Dirinya terkejut karena tertidur di atas sofa. Tangannya segera membuka layar ponsel hingga terlihat belasan panggilan tak terjawab dari ayahnya semalam. Sekarang sudah pagi, bisa Woojin lihat dari balik tirai yang masih tertutup sinar matahari mencoba menerobos masuk. Meletakan kembali ponsel nya dan bergegas membuka tirai-tirai yang masih tertutup. Membuka pintu lebar agar udara pagi masuk kedalam rumah, begitu pula sinar matahari nya.
Woojin menoleh kearah jam dinding, pukul tujuh lewat lima menit. Dan Woojin belum menemukan tanda-tanda kehidupan dirumahnya. Dirinya mulai menaiki tangga dan membuka pelan pintu kamar orang tuanya. Ayahnya masih terlelap di samping bundanya yang juga terlelap. Woojin lihat baju yang Yoongi kenakan sudah beda, bukan baju yang semalam.
Kakinya kembali diajak melangkah kedalam kamar mandi orang tuanya, lalu menemukan kaus abu-abu yang lembab serta jaket hitam yang basah total. Woojin meringis kecil, seharusnya ayahnya tidak perlu basah hanya untuk buka gerbang. Kenapa juga dirinya harus ketiduran disaat seperti itu.
Dengan rasa bersalah, Woojin membawa pakaian basah itu kedalam dekapannya. Lalu melangkah keluar. Manik sipitnya bernabrakan dengan manik ayahnya yang sudah terduduk di sisi kasur. Woojin menatap ayahnya lalu mendekat, membuat Yoongi menatap datar setengah bingung pada sulung nya.
"Kenap-"
Dengan lancang punggung tangan Woojin sudah mendarat di kening ayahnya. Memastikan ayahnya tidak demam dan Woojin tersenyum tipis.
"Maaf ya, ayah. Semalam Woojin ketiduran."
"Ayah tau. Lain kali kalau lelah tidur saja di kamar. Jangan disofa begitu. Kamu sudah besar, tidak bisa ayah gendong. Mau ayah seret?"
Woojin mendengus sebal, "Woojin ketiduran, bukan sengaja tidur!"
"Ya ya, terserah. Itu mau diapakan bajunya?"
"Cuci. Pakaian kotor sudah lumayan banyak di bawah. Jadi Woojin mau cuci saja, selagi libur hari ini. Sekalian."
Yoongi bangkit dan mengambil alih pakaian lembab nya, "cari sarapan saja sana. Beli bubur. Ini biar ayah yang cuci."
"Woojin belum mandi."
"Tidak ada yang suruh kamu mandi, ayah suruh cari sarapan."
"Ya masa tidak mandi?"
"Biasanya juga begitu."
;
Woojin mendorong masuk sepedanya kedalam gerbang, dan menutup kembali gerbangnya. Dengan dua kantong plastik ditangan nya, Woojin melangkah kedalam rumah, berjalan kearah dapur dan meletakan bubur yang dibelinya itu pada meja makan.
"Ayah, ini buburnya mau dituang ke mangkuk apa begini saja?"
Woojin yang tau ayah nya ada diruang cuci menunggu jawaban, "untuk si kembar tuang ke mangkuk. Satu dibagi dua saja. Mereka tidak akan habis makan satu. Kalau sudah, keatas. Bangunkan mereka. Nanti bunda ayah yang kasih."
Woojin mengacungkan ibu jari nya walaupun Yoongi tidak dapat melihat. Melakukan apa yang ayahnya suruh dengan telaten kemudian melangkah keatas untuk membangunkan kedua adik nya.
Soojin dan Yoojin yang langsung bangun dan menuruti perintahnya membuat Woojin bingung. Tidak biasanya begitu. Tidak ingin peduli, Woojin kembali kekamar nya. Mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi. Agak gerah akibat bersepeda dengan matahari terik tadi, jadi Woojin memutuskan untuk mandi sebelum sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[#2] 𝗠𝗥. 𝗦𝗧𝗜𝗙𝗙 | myg.
Фанфик[BAHASA] [Minim konflik || Family] Siapa yang tau jodoh, rejeki dan maut kalau bukan tuhan. Only god. Sulit memang menyatukan dua insan yang berbeda. Bukan suatu hal yang mudah juga untuk membangun sebuah rumah tangga. Merasa bosan? Hal yg wajar...