[#2] 𝗠𝗥. 𝗦𝗧𝗜𝗙𝗙 | myg.

[#2] 31: perihal camping

Semisal aku hiatus, kalian bakal gimana?

  

;

Siang ini jiyu tengah bermesraan diatas sofa depan tv. Bahkan tv menyala, tapi dua antensi disana menghiraukannya. Mereka hanya fokus pada perut jiyu yang sebenarnya masih rata. Perutnya diusap pelan lalu dikecup oleh satu orang yang ada dipangkuannya.

Jelas saja jiyu bermesraan dengan woojin, karena yoongi sudah diusir jiyu sejak pagi-pagi sekali tadi. Tidak tau kenapa jiyu kesal saat melihat yoongi bangun tidur, jadi dia usir saja dari rumah.

"Bunda, dedenya kapan keluar dari perut?"

Jiyu yang awalnya juga sedang memandangi perutnya jadi mendangak demi menatap woojin, "masih lama. Dia akan terus didalam sini selama 9 bulan. Setelah itu baru dilahirkan."

"Ternyata kakak ken tidak bohong?"

Jiyu mengernyit bingung, menunggu penjelasan anaknya.

"Waktu itu kakak ken pernah bilang begitu. Woojin pikir, dia bohong."

"Kenapa woojin pikir dia bohong?"

"Soalnya 9 bulan itu lama. Masa woojin harus tunggu selama itu. Pasti bosan." bibir tipis nya mengerucut lucu seolah lupa dengan janjinya dulu yang akan menunggu adiknya selama apapun.

"Biar tidak bosan, bagaimana kalau kita camping saja?"

Woojin menoleh antusias. Woojin belum pernah camping, dan sekarang dia akan merasakan tidur di dalam tenda di tengah hutan. Pasti sangat seru.

"Ayo camping! Ayo camping!"

"Ayah belum pulang. Selagi menunggu ayah pulang, gimana kalau kita buat bekal makanan?"

"Asiiikk!! Ayo bunda kita buat!"

;

Baby.woo

5.185 likes
Baby.woo buat bekal camping!!

Comment turn off

"Bunda, ini mau digoreng?"

"Tidak. Itu dipanggang"

Woojin mengangguk paham. Tugas dia sudah selesai. Hanya membulat-bulatkan daging yang sudah dicampurkan bumbu-bumbu adalah hal yang mudah. Tidak perlu memakan banyak waktu.

Sekarang giliran bundanya, woojin disuruh jauh-jauh dari dapur karena bahaya ada didekat kompor, kata bunda. Jadi woojin pergi duduk disofa dan mengambil ponsel bunda yang tergeletak. Menyalakan dan menggeser layar lalu membuka sandinya.

"Bunda, woojin pinjam ponsel ya"

"Buat apa?"

"Telpon ayah"