Hiks:' athu lindu
;
"Selamat pagi, ayah!" Woojin sedikit berteriak saat melihat ayahnya baru saja turun dari lantai atas dan pergi menuju dapur.
"Hm, pagi." masih dengan mata setengah terbuka dan rambut acak khas bangun tidurnya, Yoongi mengambil air dan menuangkannya kedalam gelas. Menenggaknya dengan cepat demi menghilangkan rasa dahaga.
"Ayah habis ini cepat-cepat mandi ya!"
Yoongi hanya mengangguk tipis, dirinya duduk di kursi pantry dan diam sejenak. Nyawanya masih berkeliaran sebagian jadi harus dikumpulkan dulu. Saat nyawanya sudah terkumpul hampir 100%, Yoongi baru menyadari kalau anaknya sudah rapi dengan kaos putih dan celana hijaunya diatas sofa. Dengan cepat melirik jam dan mengernyit bingung, "Woojin mau kemana?"
Woojin yang tengah berbaring dengan posisi tidak wajar disofa menoleh, "hari ini 'kan mau ke danau. Masa ayah lupa?"
"Ha? Danau? Ini baru jam 6 pagi dan kamu sudah rapi mau pergi ke danau?" Woojin mengangguk dengan semangat, "Iyaa! Bunda bilang lebih pagi lebih baik. Katanya udara di sini cukup bagus untuk pernafasan, jadi yang keluar lebih pagi akan lebih sehat."
Yoongi bangkit dan meletakan gelasnya di dalam wastafel lalu menghampiri Woojin. Mendusal di perut Woojin hingga anaknya itu tertawa geli. Memegangi rambut ayahnya sambil terus-terusan tertawa.
"Ayah, geli!" Suara tawanya menggelegar hingga penjuru ruangan, "apa kodenya?"
Woojin semakin tertawa saat pinggangnya ikut digelitik hingga dia kesulitan untuk sekedar mengucapkan kode yang ayahnya minta.
"Ayah- lepas dulu." Yoongi mendangak, menatap anaknya yang masih tertawa kecil sembari mengatur napasnya. "Ap-" belum selesai Yoongi bicara, Woojin sudah memotong lebih dulu, "Sayang ayah!"
Detik selanjutnya adalah sesi pelukan. Sehabis mengucapkan kode ampun, Woojin memeluk leher ayahnya dengan sangat erat. Entahlah, dia hanya terlalu menyayangi ayahnya.
;
Baby.woo
📌Justice lake, Puncak.
KAMU SEDANG MEMBACA
[#2] 𝗠𝗥. 𝗦𝗧𝗜𝗙𝗙 | myg.
أدب الهواة[BAHASA] [Minim konflik || Family] Siapa yang tau jodoh, rejeki dan maut kalau bukan tuhan. Only god. Sulit memang menyatukan dua insan yang berbeda. Bukan suatu hal yang mudah juga untuk membangun sebuah rumah tangga. Merasa bosan? Hal yg wajar...