[#2] 60: lemari

208 32 6
                                    

alloo..
Udah berapa lama?
Lama bingits lah pokoknya, ehe






;
 







"Woojin!"

Remaja yang baru saja keluar dari sekolah nya menoleh dan menatap Felix yang berjalan mendekat.

"Kenapa buru-buru?" sambungnya, seraya ikut berjalan dengan tempo yang sedikit lebih cepat di samping Woojin.

"Mau jemput si kembar di Daycare."

"Bunda di Toko?"

"Iya."

"Berarti nanti gak bisa main dong?"

"Kalo siang ini, gak bisa. Mungkin sore atau malam baru bisa."

"Ya sudah, nanti sore ke Kedai saja. Kita sepedaan."

"Kalo ayah sudah pulang gua ke sana nanti."

;

Woojin membuka pintu rumahnya dengan kunci cadangan yang ada di saku kemeja sekolahnya. Menyuruh kedua adiknya masuk dan melepas sepatu.

"Mas Woojin, bunda kapan pulang?" Yoojin berdiri untuk meletakan sepatu pink nya di rak.

"Jam 7, mungkin."

"Sekarang kalian ganti baju dan bersih-bersih, bisa sendiri kan?"

Keduanya mengangguk dan segera melaksanakan perintah. Woojin sendiri duduk disofa dan beristirahat sebentar.

Mengambil ponsel disakunya, hanya untuk sekedar melihat pesan masuk dari bunda dan ayah nya. Sebagai anak sulung, Woojin diberi tanggung jawab untuk menjaga kedua adiknya saat orang tuanya tengah bekerja. Woojin tidak pernah komplain atau protes atas keputusan yang ayahnya buat, dia hanya mencoba menerima semuanya. Karena Woojin tau pemasukan ayahnya saja tidak akan cukup memenuhi kebutuhan dirinya dan adik kembarnya. Terlalu berat. Maka dari itu, bundanya ikut bekerja demi menambah penghasilan.

Melihat semua aman di ponsel, Woojin kembali memasukan benda pipih itu kesaku celananya dan meraih tas sekolahnya lalu bergegas menuju kamar. Sekedar meletakan tas dan mulai melangkah menuju kamar si kembar.

Pintu yang terbuka memudahkan Woojin melihat kondisi didalam kamar si kembar. Baju yang berantakan, Soojin yang tengah menonton TV hanya memakai dalaman, dan Yoojin yang tengah mencari baju untuk dipakai tapi membuat lemarinya berantakan.

Kacau. Woojin hanya bisa menghela napas saat melihat semua itu, menahan dirinya untuk tidak emosi disaat tidak ada orang tuanya. Tangannya mengambil baju seragam sekolah kedua adiknya yang tersebar, sesekali menatap Yoojin yang masih asik mengacak isi lemarinya. Membawa baju seragam itu ke meja yang ada ditengah ruangan, "Yoojin kenapa lemarinya di acak-acak?"

Yoojin menoleh dan menatap Woojin yang tengah menghampirinya, "Yoojin hanya cari baju."

"Kamu cari baju apa? Semuanya di keluarin begini, jadi berantakan."

"Cari baju yang bagus"

"Buat apa? kita tidak akan pergi kemanapun." tangannya mengambil asal salah satu baju setelan dan memberikannya pada Yoojin. "Pakai ini"

Yoojin yang menerima hanya bisa mengangguk dan segera memakainya. Sedangkan Woojin mencoba merapikan kembali baju Yoojin yang berantakan.

"Soojin pakai baju dulu!"

[#2] 𝗠𝗥. 𝗦𝗧𝗜𝗙𝗙 | myg.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang