~ 01 ~

159K 7.7K 119
                                    

Vote dulu yuk!

Komen di setiap part 🤗

Selamat membaca

( Part Revisi )

°°°

"Gimana ya? Gue jadi gugup gini." Ujar Zidny dengan tubuh yang terus bergerak kesana-kemari.

Gadis bernama Alara Zidny Bahira baru saja diberi CV seorang pria tadi pagi. Berkas perkenalan diri memang akan diberikan jika mereka berniat memulai hubungan serius menuju pernikahan. Biasanya akan ada proses ta'aruf beberapa hari tergantung keinginan para orang tua dan pasangan itu juga.

"Ta'aruf ngga ya? Tapi kalau ngga dicoba nanti nyesel gimana." Tambah Zidny sambil sesekali menggigit kuku jarinya.

Selama 20 tahun, baru pertama kali ia menerima ajakan ta'aruf. Entahlah atau memang terkadang abangnya yang mencegat para pria agar tak mengganggunya bersekolah. Sekarang saja Zidny masih semester 6 tapi kenapa CV ini bisa lolos dari pantauan abangnya?

"Fiks, tanya Umi aja. Pusing kalau dipikir sendiri." Putus Zidny yang kemudian melangkahkan kakinya menuju ruang keluarga.

Terlihat Umi dan Abi sedang menonton televisi.

"Umiii...." Rengek Zidny dengan manja.

"Hmm? Ada apa sayang." Balas Umi.

"Minta saran dong, menurut Umi sama Abi, adek terima ngga ajakan ta'aruf Om Aska? Bukannya apa-apa ya dia kan duda dan usianya udah matang, takut aja kita ngga cocok." Ujar Zidny panjang lebar.

"Terserah kamu dek, abi selalu dukung asalkan itu hal baik."

"Umi juga, walaupun dewasa dan duda Aska itu bertanggung jawab keliatannya. Dari info yang umi dapet dia udah naksir kamu sejak setaun yang lalu."

Tanpa sadar Zidny bergidik ngeri. Om Aska bukan pedofil kan?

"Jangan berburuk sangka adek..." Tegur abi yang tahu kemana arah pikiran putrinya.

"Hehe engga kok. Yaudah lusa adek usahain kasih jawaban untuk lanjut atau ngga. Mau salat istikharah dulu." Final Zidny dengan yakin.

"Nah gitu, semua pasti ada jalannya." Balas umi dengan wajah sumringah.

Bukan hal mudah melepas putri kesayangan mereka ini. Tapi mengingat usia Zidny yang sudah memasuki kepala dua membuat mereka takut sang putri akan jatuh pada dosa yang namanya zina. Entah zina mata atau apapun. Lebih baik mencari calon dari sekarang saja. Tak banyak kriteria yang Abbas dan Farida tetapkan. Mereka hanya butuh pria bertanggung jawab dan taat beragama yang mampu menuntun putri mereka kearah yang lebih baik.

"Eh berarti Zidny harus bisa luluhin hati putra-putrinya Aska ya Bi?" Tanya Umi yang baru tersadar bahwa Aska sudah memiliki buntut.

"Ya begitu lah Mi. Tapi Abi yakin, kalau adek niat pasti ada solusinya." Umi mengangguk membenarkan perkataan suaminya. Semoga saja Zidny menemukan keputusan akhir yang tepat.

***

Zidny membaca dengan teliti berkas dari Aska. Raut wajahnya kadang datar, kemudian berubah mengernyit dan berbagai macam ekspresi lain. Sebegitu menarikkah?

Nama : Askary Baqel Dilbar
Umur : 33 tahun seorang guru di SMA Swasta (memiliki usaha kecil-kecilan toko sembako)
Menjadi duda karena istri saya meninggal setelah melahirkan putri kecilnya 5 tahun lalu
Nama mantan istri : Aysun Afrina

New Mom!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang