~ 34 ~

30.8K 3.4K 51
                                    

Vote dulu yuuuuu

Ramaikan dengan komen di setiap part👍

Selamat membaca ❤️

(Part Revisi)

°°°

Zidny menatap pantulan tubuhnya dicermin. Efek hamil memang tidak main-main. Hampir disetiap sudut tubuhnya mengembang. Tanpa sadar bibirnya berdecak keras. Ia saja sebal melihat penampilannya, Aska gimana ya?

"Kemana tubuh rupawan gue, plis deh!" Kesal Zidny.

Setelah searching di google, ternyata itu hal lumrah dan kebanyakan para ibu akan melakukan olahraga keras untuk mengembalikannya bentuk tubuhnya.

"Mager banget. Olahraga besok aja."

Dan ujung-ujungnya begitu. Ada yang sama? Besok-besok terus dan berujung tidak terlaksana. Namanya juga olahraga, sangat tidak pas dengan kaum mageran.

Meski tak berminat melakukan sekarang, jari Zidny terus bergulir pada layar ponsel. Ia tertarik dengan artikel yang tak sengaja ia baca.

"Senam kegel?" Gumamnya pelan.

Terlihat mudah, dan manfaatnya juga banyak. Bisa dicoba nanti saat ia ingin. Katanya senam ini cocok untuk ibu-ibu yang sudah pernah melahirkan.

"Alara.." panggil Aska saat memasuki kamar.

"Iya, udah selesai berjemurnya?" Tanya Zidny.

Pagi-pagi begini memang biasanya Aidan akan diajak berjalan-jalan di sekitar halaman rumah sambil berjemur. Sang ayah akan dengan semangat menemani putra kecilnya. Lumayan Zidny bisa merilekskan tubuhnya sebentar.

"Udah, tinggal mandi 15 menit lagi." Balas Aska. Ayah satu ini memang mendadak belajar banyak soal parenting. Entah itu mendidik, menjaga, ataupun mengurus anak. Ia tidak ingin asal, mengingat dulu dirinya sangat jarang bergulat dengan kegiatan seperti ini.

"Sini, nenen dulu."

Aidan minum ASI dengan khusuk tanpa terganggu tatapan lekat ayahnya. Anak satu ini memang sudah mulai anteng. Mungkin dulu hanya pembukaan saja, karena awal-awal lahir di bumi jadi agak terkejut. Kok orangnya aneh-aneh sekali? Begitu kali yak.

"Aidan abis berjemur sama Ayah iya?" Tanya Zidny dengan gemas.

Aidan melepas kulumannya kemudian tersenyum lebar seolah-olah menjawab.

"Ih gemes banget!" Ujar Zidny dengan gigi bergemelutuk karena tak tahan ingin menggigit pipi gembul putranya.

Aska tersenyum geli, pria itu kadang berpikir apakah Zidny menganggap anaknya sebagai teman bermain?

"Mas, anak kamu yang lain mana?" Tanya Zidny dengan celingukan. Zidny bertanya seolah-olah anak Aska sangat banyak.

"Lagi main tanah di halaman belakang."

Zidny mengangguk paham, sebelum akhirnya melotot.

"Kok main tanah? Bukannya udah mandi!" Pekik Zidny. Bermain tanah ketika sudah mandi adalah ide terburuk. Ibu mana yang tidak marah. Nanti pasti bajunya akan kotor sana-sini.

Tangan Aska bergerak membelai lembut bibir istrinya "Husstt, jangan keras-keras anaknya kaget."

"Mereka tidak jadi mandi katanya mau main sebentar." Tambah Aska.

"Ohh yaudah."

Zidny tidak masalah kalau belum mandi. Biarlah mereka asik bermain.

"Mas kalau Zidny diet gimana?" Tanya perempuan itu iseng. Sebenarnya ia paling akan olahraga saja. Diet kan bisa memengaruhi kualitas ASI-nya. Zidny tidak mau membuat Aidan ikut sengsara.

New Mom!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang