~ 11 ~

55.5K 5K 34
                                    

Vote dulu yuk!

Komen di setiap part 🤗

Selamat membaca ❤️

( Part Revisi )

°°°

"Mau ayam geprek level 5 Mas." Ucap Zidny yang membuat Aska di seberang sana mengerutkan dahi.

"Ngga, sakit perut." Tolak Aska dengan tegas.

"Pengin banget, sampai ngiler ini Mas. Masa kamu tega sih.." Perempuan itu membuat wajahnya semelas mungkin, agar sang suami mengasihaninya.

Lagi dan lagi Aska kalah "10 menit lagi Mas sampai." Kemudian panggilan video itu tertutup.

Senyuman Zidny langsung melebar, bukankah Aska tak menolak tadi? Akhirnya bisa makan pedas lagi hiks terharu. Usahanya merayu tidak sia-sia.

Pernikahan mereka sudah berjalan 3 minggu. Masih aman-aman saja sampai saat ini. Belum ada konflik berarti. Ya mungkin karena pembawaan Aska juga yang dewasa sehingga masalah kecil akan cepat teratasi.

Akhir-akhir ini Zidny sangat menggilai makanan pedas. Dari dulu sebenarnya, namun beberapa hari terakhir entah kenapa menjadi seperti ketergantungan. Saat sedang tidak nafsu makan, ia pasti akan mencari percabaian. Langsung saja ia makan seperti kuli bangunan.

Aska sudah mulai kembali bekerja, mengajar di salah satu SMA Swasta. Meskipun swasta, tempat Aska mengajar sudah Full Day School jadi Sabtu dan Minggu bisa digunakan untuk jalan-jalan bersama keluarga.

Untuk toko sembako dan kafe Aska sudah punya orang kepercayaan masing-masing. Jujur saja awalnya Zidny kaget kalau kafe hitz di ujung jalan ternyata salah satu cabang milik suaminya. Karena saat awal pernikahan, Zidny hanya tahu kalau Aska punya beberapa toko sembako saja.

***

Sampai dirumah Aska langsung menghampiri istrinya.

"Ini, cabenya dipinggirin aja biar ngga terlalu pedes." Ujar Aska kemudian berlalu pergi ke kamar untuk mengganti pakaian.

"Sekte mana tuh makan ayam geprek cabenya dipisah?" Gumam Zidny heran, tujuannya banyak cabai ya untuk dimakan bukan dibuang. Aneh.

Tanpa mengindahkan perkataan Aska, Zidny makan dengan lahap. Bulir keringat mulai muncul di dahi gadis itu. Tapi inilah sensasi yang Zidny rindukan. Sudah lama ia tidak makan-makanan pedas level tinggi. Karena siapa lagi kalau bukan Askary si bawel.

"Huh hah huh.. mantep banget. Tapi pedes gila." Ujar Zidny dengan mulut terbuka tertutup karena menahan pedas.

"Sakit perut saya ngga mau bantu." Aska berucap dengan raut datar, meskipun dimatanya terpancar rasa kekhawatiran.

"Ah segarnya.." ujar Zidny setelah meminum es teh. "Ngga akan mas tenang aja." Balas Zidny dengan menepuk dadanya bangga.

Selalu begitu, Alara adalah gadis yang bawel, keras kepala, dan hyper aktif.

Derrt dertt

Ponsel Aska bergetar, entah nama siapa disana. Zidny tidak terlalu memperhatikan. Tapi dilihat dari raut wajah suaminya yang tegang, sepertinya orang penting.

"Saya pergi dulu ya, kalau kemalaman kamu bisa tidur dulu Alara." Ujar Aska kemudian mengecup singkat kening istrinya. Belum sempat Zidny menjawab pria itu sudah pergi menjauh.

"Buru-buru amat." Gumam Zidny pelan lalu mengedikkan bahunya tak acuh. Mungkin Aska benar-benar sibuk.

***

New Mom!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang