Vote dulu yuk!
Komen di setiap part 🤗
Selamat membaca ❤️
( Part Revisi )
°°°
Pagi ini banyak yang aneh dari orang rumah. Dimana Aska yang berangkat sangat pagi, bahkan sampai meninggalkan sarapan yang telah dibuat Zidny dengan sepenuh hati. Meskipun kecewa, perempuan itu berusaha tersenyum memaklumi. Mungkin suaminya benar-benar sibuk.
Oh ya jangan lupakan anak-anak yang menjadi mandiri hari ini. Tidak mau diambilkan makanan, tidak mau dibantu menyiapkan pakaian, dan masih banyak lagi. Namun, lagi-lagi Zidny menganggap mereka sedang berusaha melatih diri saja. Tidak ada kecurigaan yang berarti.
"Kalian nggak papa berdua aja?" Tanya Zidny pada kedua anaknya yang bersikeras untuk berangkat bersama supir tanpa diantar ibunya.
Azam dan Ifa mengangguk mantap tanpa ada keraguan.
"Kiss duluu." Ujar Zidny sambil tersenyum.
Anak-anak bersamaan mencium pipi Zidny, Azam pipi kiri dan Ifa pipi kanan. "Sayang, Bunda Zidny." Ucap Ifa disertai senyuman tak kalah lebar.
"Sayang Bunda juga." Cicit Azam pelan dengan pandangan mata mengarah kemana-mana karena gugup.
"Sweet banget sih anak Bunda, sini peluk!" Zidny merentangkan kedua tangannya.
Setelah acara peluk dan cium, mereka berangkat dengan semangat.
***
Zidny tengah membantu Bi Pira menata stok makanan di dapur. Dengan telaten ia melakukannya, tak lupa sambil melihat-lihat apakah ada yang kurang.
"Daging slice-nya belum kebeli Bi?" Tanya Zidny.
"Astaghfirullah, lupa Nyonya. Tadi di tempat biasa kosong, niatnya mau mampir ke tempat lain tapi malah kelupaan." Balas Bi Pira penuh penyesalan.
Zidny manggut-manggut "Bibi di rumah aja, nanti Zidny ada janji sama Aqila jadi bisa deh sekalian beli." Putus Zidny.
"Duh jangan Nyonya, biar Bibi aja." Ujar Bi Pira tak enak hati.
"Nggak Bi, nurut ini pe-rin-tah." Kekeuh Zidny penuh tekanan di setiap kata.
"Iya Nya." Pasrah Bi Pira, sang Nyonya memang begitu kalau sudah ingin pasti akan sulit dibantah. Bahkan Tuannya saja bisa kalah.
***
Sesuai dengan yang diucapkan beberapa jam lalu, Zidny akhirnya berangkat ke kafe untuk bertemu Aqila. Aska juga sudah menghubunginya bahwa ia bersama anak-anak tidak akan pulang untuk makan siang karena ada janji dengan guru les, membahas perkembangan Ifa dan Azam.
"Akhirnya lo sampe juga." Ucap Aqila sembari bernafas lega.
Kening Zidny berkerut "Kenapa emang? Kayak seneng banget lo gue udah disini."
"Mana ada sih orang yang mau nunggu lama-lama." Balas Aqila dengan cemberut.
Zidny pun nyengir kuda, benar juga kata sahabatnya mana ada orang yang mau menunggu lama ketika berjanjian.
Mereka mulai belajar dengan serius, Zidny memanfaatkan suasana nyaman di kafe dengan maksimal. Sejak kuliahnya dipindah ke rumah, Aska juga membatasi jam belajar bersamanya dengan Aqila. Sebenarnya boleh-boleh saja asal masih di lingkungan rumah Aska. Jadi lebih sering Aqila lah yang main ke rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Mom!
General FictionCERITA HANYA TERSEDIA DI WATTPAD SECARA GRATIS, KUY BACA!! Cerita ini nggak jadi diunpublish, selamat membaca ya. Ini bukan karya pertama, tapi cerita New Mom inilah yang berhasil aku selesaikan dan cukup ramai pembaca. Terimakasih atas dukungan kal...