Vote dulu yuk!
Komen di setiap part 🤗
Selamat membaca ❤️
( Part Revisi )
°°°
Zidny mengandung.
Ternyata usia kandungannya sudah memasuki 4 minggu. Yang jadi pertanyaan kalian pasti, mengapa ia tidak merasa?
Jadi begini ceritanya, Zidny sama sekali tidak mengalami morning sicknes. Aska yang setiap paginya akan muntah-muntah hebat. Zidny yang memang tidak tahu apa-apa hanya mengira sang suami sedang masuk angin ataupun kelelahan, karena harus mengurusi usaha sampingan dan tugasnya sebagai guru.
Walaupun Aska sudah memiliki 2 orang anak, orang dingin itu juga sama bodohnya dengan Zidny yang masih awam dengan hal-hal begitu. Karena baik Azam maupun Ifa tidak ada tuh yang membuat Aska seribet ini.
Sampai hari dimana Zidny sudah pusing sendiri, ia akhirnya menghubungi Uminya. Bertanya, sebenarnya gejala apa yang dialami Aska. Ia takut itu adalah tanda-tanda penyakit berbahaya. Dan seketika itu juga Umi menghubungi besannya, mereka datang berbondong-bondong ke rumah Aska. Bukan membawa obat melainkan membawa 10 alat tes kehamilan.
Mereka bersorak bahagia saat tahu hasilnya positif. Aska pun akhirnya ikut tersenyum lebar, dalam keadaannya yang sudah lemas.
"Aska itu ya ampun, masa istri hamil nggak tahu." Kesal Maryam pada putranya. Anak boleh dua tapi kenapa bisa hal semacam ini Aska tidak tahu.
"Ya mana Aska tahu." Balas Aska seadanya.
"Udah-udah, mungkin Aska cinta banget ni sama Zidny. Sampai-sampai rasa sakit morning sicknesnya diambil alih." Ujar Farida disertai kekehan yang membuat Zidny malu.
Begitulah sekilas perbincangan mereka minggu lalu.
Saat ini Zidny tengah bosan berada di rumah sendirian. Yap sendirian. Karena anak-anak sedang bersekolah dan Aska pastinya pergi mengajar.
Zidny mengelus perutnya dengan lembut "Masa kita ditinggalin ya dek." Ujar Zidny pada calon bayinya.
Memang dirumah ada para asisten rumah tangga, tapi kan tetap saja ia kesepian. Sekelebat ide muncul dalam benak Zidny.
"Gimana kalau kita susul Ayah aja?" Tanpa berlama-lama ia langsung ke kamar mencari ponsel untuk meminta izin dulu pada suaminya.
"Assalamu'alaikum Mas," ujar Zidny setelah Aska mengangkat telepon.
"Waalaikumsalam, ada apa Alara?" Tanya Aska.
"Zidny bosen!" Adu Zidny.
"Jadi?" Tanya Aska.
"Zidny mau main ke sekolahnya Mas aja ya? Boleh dong pasti." Ujar Zidny dengan bersemangat.
"Tapi mas disini ngajar, nanti kamu gimana?" Tanya Aska yang keheranan dengan tingkah istrinya.
"Ya nggak papa, nunggu dikantor ya boleh." Bujuk Zidny.
"Ya sudah, hati-hati. Sama Pak Diman ya." Pasrah Aska yang sebenernya bingung, kalau Alara diam di kantor apa bedanya saat ia berdiam diri dirumah? Tapi ya sudahlah ibu hamil memang banyak tingkah.
"Oke Mas siap."
Zidny langsung bersiap, mengganti daster rumahannya dengan gamis sederhana, namun sopan. Warnanya jelas kalem, dengan perpaduan sepatu yang senada juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Mom!
General FictionCERITA HANYA TERSEDIA DI WATTPAD SECARA GRATIS, KUY BACA!! Cerita ini nggak jadi diunpublish, selamat membaca ya. Ini bukan karya pertama, tapi cerita New Mom inilah yang berhasil aku selesaikan dan cukup ramai pembaca. Terimakasih atas dukungan kal...