Vote dulu yuk!
Komen di setiap part 🤗
Selamat membaca ❤️
( Part Revisi )
°°°
Kring kring
Alarm terdengar nyaring di kamar seorang gadis berselimut biru muda itu. Setelah salat subuh ia memutuskan untuk kembali tidur karena semalaman lelah overthingking. Memang begitu kan perempuan?
"Berisik banget!" Desis Zidny geram. Matanya masih terasa lengket, enggan terbuka. Tangannya meraba ke samping, mencari dimana letak kebisingan itu berasal. Dengan mata menyipit Zidny melihat pukul berapa sekarang.
"Baru juga jam sembilan. Hari ini kan libur!" Gumam Zidny tak acuh.
"Adek! Bangun katanya mau fitting baju." Ujar Umi dari luar kamar.
Zidny yang masih terpejam seketika membuka matanya. Bahkan ia sampai pusing karena harus terduduk secara dadakan.
"Aduh pala gue pusing." Keluh Zidny sambil menggeplak kepalanya pelan.
"Adek!" Teriak umi lagi.
"Ya Allah itu Umi satu, bisingnya ngga ketulungan."
Kriettt
Pintu terbuka menampilkan gadis dengan rambut acak-acakan.
"Udah bangun Umi, jangan teriak terus."
Ya ampun, sana mandi. Aska udah dibawah tuh."
"Ohh." Balas Zidny santai.
"APA! UMI KOK BARU BILANG." Setelah berteriak Zidny langsung masuk ke kamar untuk mandi.
"Astaghfirullah kaget... harus dijewer nanti. Teriak-teriak sama orang tua kan dosa." Ujar Farida sambil mengelus dadanya.
Aska tengah menyeruput teh manis buatan calon ibu mertuanya. Sambil menunggu Alara ia akan menikmati suasana tenang dirumah ini. Rasanya sejuk sekali dan nyaman pastinya. Sedikit terdengar kegaduhan diatas, membuat Aska mengernyitkan dahinya.
"Maaf ya nak Aska. Biasa Zidny emang bar-bar banget." Suara Umi membuat Aska menoleh.
"Iya Umi, Aska tahu." Balas Aska disertai kekehan. Ia tak menyangkal sama sekali kalau Alara-nya begitu.
"Alhamdulilah kamu udah tahu, takutnya kalau didepan kamu dia sok imut." Farida kembali bersuara dengan tawanya. Aska hanya tersenyum menanggapi gurauan Umi Farida.
Setelah menunggu sekitar 15 menit akhirnya Zidny keluar dengan gamis polos andalannya. Hampir semua gamisnya polos, menurutnya itu terlihat simple tapi keren. Tidak tahu ya menurut orang lain, kan selera masing-masing.
"Seperti biasa, selalu memukau." Ucap Aska yang tentunya di dalam hati.
Melihat putrinya sudah turun, Farida langsung berdiri berniat memberikan wejangan pada dua anak manusia di hadapannya.
"Hati-hati, tetap jaga batasan. Hasil fitting difoto terus kirim Umi ya?" Ujar Farida dengan riang.
"Nanti juga pasti Ibu kirim ke Umi kan?" Tanya Zidny menyindir Uminya. Sudah beberapa kali Zidny memergoki ibunya Aska mengirim foto dirinya dan Aska. Sebenarnya tak masalah kalau tidak dilebih-lebihkan ceritanya. Bukannya meluruskan Uminya malah makin semangat menggosipi anaknya sendiri. Dasar!
KAMU SEDANG MEMBACA
New Mom!
General FictionCERITA HANYA TERSEDIA DI WATTPAD SECARA GRATIS, KUY BACA!! Cerita ini nggak jadi diunpublish, selamat membaca ya. Ini bukan karya pertama, tapi cerita New Mom inilah yang berhasil aku selesaikan dan cukup ramai pembaca. Terimakasih atas dukungan kal...