~ 21 ~

44K 4.4K 50
                                    

Vote dulu yuk!

Komen di setiap part 🤗

Selamat membaca ❤️

( Part Revisi )


°°°

Hari ini Aska full jadwal mengajar, jadi laki-laki itu memutuskan untuk tidak pulang saat jam makan siang. Meskipun rindu, tapi tidak dapat dipungkiri Zidny jadi lebih bersantai. Tidak perlu sibuk kesana kemari menyiapkan makanan. Apalagi anak-anak sudah makan seadanya tadi, dan sekarang mereka main ke rumah Delon.

Jari lentiknya mengetik sesuatu di layar ponsel. "Nah list drakor buat minggu ini selesai. Tinggal nunggu aja, kan on going." Ucap Zidny dengan mata berbinar.

Setelah kesibukan kuliah dipindah ke rumah, ia memiliki waktu luang lebih banyak. Mungkin karena tidak perlu keluar rumah, dan pergi ke kampus.

"Padahal jadwalnya sama, tapi gue rasanya santai banget." Ujar Zidny sambil memakan keripik kentang kesukaannya.

Saat tengah asik bersantai, bel rumah berbunyi nyaring. By the way soal bel, Zidny baru membelinya kemarin di online shop. Supaya tamu tidak perlu berteriak lagi, seperti Uminya waktu itu. Rumah ini memang aneh, besar tapi tidak ada belnya sama sekali. Tidak kreatif!

"Bibi aja Nyah." Ujar Bi Pira saat Zidny hendak beranjak dari tempat duduknya.

"Okey."

Beberapa menit kemudian, Bi Pira kembali dengan sedikit berlari. Membuat Zidny heran, siapa sebenarnya tamu yang datang.

"Siapa sih Bi? Kok nggak disuruh masuk." Tanya Zidny penasaran.

"Anu Nyah, tadi Bibi mau suruh masuk tapi takut nggak diizinin sama Nyonya."

Lah? Gimana-gimana.

"Istrinya almarhum Den Tama." Celetuk Bi Pira yang membuat Zidny paham.

Sinyal bahaya langsung membuat Zidny was-was. Rupanya penyebab pertengkarannya dan Aska saat awal pernikahan dulu datang kembali. Zidny merapikan gamisnya yang sedikit kusut. Ia harus tampil rapi di depan musuh.

"Biar Zidny yang temuin, Bibi siapin minum aja ya." Ujar Zidny sebelum melangkah pergi meninggalkan ruang TV.

Punggung wanita dengan blouse kekinian bergerak membalikkan badan saat mendengar langkah dari dalam rumah. Mata bulat Zidny menyipit, memindai penampilan wanita itu dari atas sampai bawah. Terlalu keren, untuk orang yang katanya tidak memiliki penghasilan dan hanya mengandalkan belas kasihan dari suaminya.

"Siapa ya?" Tanya Zidny berbasa-basi.

"Saya teman dekatnya Bang Aska. Nama saya Putri." Jawab Putri dengan sopan.

"Abang? Cih dikira suami gue tukang ojek!" Kesal Zidny dalam hati.

Meskipun sopan, Zidny mencium aroma-aroma tidak sedap disini.

"Oh mbak Putri ya, saya istrinya mas Aska. Zidny!" Sahut Zidny dengan penuh percaya diri.

Terlihat raut terkejut muncul di wajah Putri, namun dengan cepat wanita itu mengubahnya menjadi tersenyum ramah kembali.

"Ada keperluan apa ya Mbak?" Tanya Zidny to the poin.

"Nggak ada, cuma mau ketemu Bang Aska-nya ada?" Balasnya.

"Nah muncul kan sifat aslinya. Mana ada orang ke rumah laki-laki yang udah beristri dengan PD kayak begini, didepan istrinya pula. KAMPRET!" Batin Zidny.

New Mom!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang