Vote dulu yaaaaaa
Komen di setiap part kalau boleh🤗
Selamat membaca ❤️
(Part Revisi)
°°°
Wajah Zidny cemberut pagi-pagi begini. Ulah siapa lagi kalau bukan Aska. Pria itu mengajak rekan bisnisnya untuk meeting di rumah tanpa meminta izin, datangnya pagi banget lagi!
"Mas buat janji jam 8, malah mereka terlalu awal sampai."
"Seger pagi-pagi, sarapan sambil liatin cewe cantik." Kesal Zidny. Pasalnya 'rekan bisnis' yang Aska bilang itu terdiri dari seorang perempuan dan 1 orang laki-laki.
Aska tersenyum sambil geleng kepala, kenapa istrinya sangat pencemburu? Tapi tak apa ia suka.
"Cuma sebentar ya?" Bujuk Aska.
"Ganggu kita aja." Ujar Zidny dengan ketus.
"Memang kita sedang apa?" Tanya Aska dengan terselip nada bergurau.
Zidny pergi ke luar kamar, dengan kaki dihentak-hentakkan keras. Guna menunjukkan rasa kesalnya.
"Alara Alara, ada-ada saja." Gumam Aska pelan. Kemudian ia merapikan kemejanya lagi. Meskipun pertemuan dalam rumah sendiri, Aska harus tetap profesional baik dari segi penampilan maupun perkataan.
Aska membuat janji pukul 8, namun Syakila dan Dani ternyata datang pukul 7. Belum sempat Aska memberi tahu istrinya, karena keputusan ini pun diambil larut malam.
Kenapa di rumah?
Entahlah, setelah menikah Aska lebih sering bertemu dengan laki-laki. Lebih tepatnya menghindari segala bentuk pembicaraan dengan perempuan, selain karena istrinya yang suka cemburu, dirinya pun kurang nyaman. Lagipula bukan mahram.
Ini kali pertama Aska kembali meeting dengan perempuan setelah sekian lama. Itu pun karena Syakila–sebagai owner suatu usaha– yang terus memaksa bertemu tanpa mau diwakilkan.
Selain nyaman karena berada di rumah sendiri, istrinya juga bisa menyaksikan apa saja yang mereka lakukan. Jadi tak perlu lah ia susah-susah menjelaskan semua. Sebuah trik yang patut dicoba oleh para suami.
Meskipun ada Dani sebagai pihak ketiga, yang namanya salah paham pasti akan ada saja. Istrinya bisa menjadi detektif dadakan ketika ingin. Membayangkannya membuat Aska bergidik ngeri, ia tak suka ketika Alara menjadi pendiam dan bersikap ketus pada dirinya.
***
Syakila menatap takjub desain rumah patner bisnisnya ini. Simpel, nyaman, dan elegant. Lamunannya buyar ketika mendengar suara langkah kaki dari arah tangga.
"Maaf menunggu lama." Ucap Aska dengan raut datar.
"Belum lama kok Pak." Balas Syakila dengan ramah.
"Iya kita baru saja sampai, maaf terlalu pagi. Syakila sudah tidak sabar berkunjung." Ujar Dani membuat Syakila mendengus kesal.
"Bisa kita mulai?" Tanya Aska menyela perbincangan tidak berfaedah mereka. Dirinya benar-benar malas untuk basa-basi ketika sedang bekerja.
Meeting kecil-kecilan itu berjalan dengan khidmat, karena Aska yang memiliki aura dominan, menakutkan dan tegas.
"Saya setuju bekerja sama dengan usaha daging kalian. Untuk kontrak akan saya kirim lewat email nanti." Ujar Aska menutup pembahasan kali ini.
"Baik Pak, kami tunggu." Ucap Dani.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Mom!
General FictionCERITA HANYA TERSEDIA DI WATTPAD SECARA GRATIS, KUY BACA!! Cerita ini nggak jadi diunpublish, selamat membaca ya. Ini bukan karya pertama, tapi cerita New Mom inilah yang berhasil aku selesaikan dan cukup ramai pembaca. Terimakasih atas dukungan kal...