Tanggal 14 Februari
"Junghwan, nih cokelatnya. Semoga suka ya!"
Mata Junghwan berbinar-binar, selain suka cokelat, siapa sih yang nggak suka dikasih cokelat sama gebetannya sendiri, "Gemes, makasih ya, Zoa."
Zoa pergi setelah mengangguk, dia menuju kelasnya cuma niatnya berhenti setelah ngeliat kerumunan perempuan lagi ngerubungin Ni-ki. Salah satu perempuannya adalah Miho. Iya, temennya yang famous itu.
"Ni-ki bilang bisa sakit perut kalau makan cokelat dari gue, lah dia sendiri terima dari orang lain. Dodol ah."
Tapi dia mikir, buat apa kesel sama marah sama Ni-ki? Toh dia juga punya cokelat spesial khusus buat Ni-ki seorang doang. Dia menunjukkan senyum evil.
"Nik!" Panggilan pertama.
"Woi, dodol!" Panggilan kedua.
"Apaan?"
"Dipanggil dodol aja noleh. Nih, cokelat dari gue." Ucap Zoa sambil ngasih cokelatnya ke Ni-ki.
Ni-ki hanya melihat sekilas cokelat itu dan setelahnya dia pergi meninggalkan Zoa yang masih diam. "Lo suka sama Junghwan, kan?"
"Hah?"
"Gue nggak butuh, kasih aja ke Junghwan."
Zoa bengong, "Gue udah kasih ke Junghwan. Tapi kan gue mau kasih juga buat lo. Gue yakin 100% nggak ada ilernya. Lo kan temen gue, apa salahnya gue kasih cokelat?"
Makin lama, intonasi Zoa makin menurun. Sadar dengan nadanya, Ni-ki segera berbalik dan menepuk-nepuk kepala temen perempuannya itu.
"Iya, gue ngerti kok."
"Kenapa sih lo selalu ngomong kasar sama gue?"
Ni-ki bingung jawab apa, alhasil dia cuma ngambil dan langsung memakan cokelat dari tangan Zoa.
"Kok pedes sih?" Tanya Ni-ki begitu dia melahap cokelatnya.
Zoa tertawa terbahak-bahak, "Emang, kan gue kasih bubuk cabe di dalemnya." Dia lari setelahnya.
"HEH KUTU KUPRET SINI NGGAK LO!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere atau Bucin
FanfictionNI-KI | ZOA Jangan pernah nanya Ni-ki "Lo tsundere atau bucin?" Karena Ni-ki jawabnya "Nggak dua-duanya."