𐐪3.3𐑂 Tolonglah, Santa

91 22 1
                                    






Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Nggak ada."

"Ya udah deh, nggak apa-apa kalau emang nggak ada. Makasih ya semuanya, maaf ngerepotin kalian."

Semuanya menggangguk, ikutan sedih, nggak jadi couple deh. Yaa, kecuali satu orang lah.

"Siapa tahu dapat yang lebih lucu ya, Zoa."

"Kita istirahat sebentar dulu, ya." Ajak Dahyun dan semua setuju.

Di sebelah toko yang didatengin mereka itu emang ada tempat makan tapi bukan restoran semacam kantin kecil dan sederhana aja.

"Tumben hari ini Ni-ki mau nemenin." Ucap Jihan setelah naruh nampan yang berisi makanan dan minuman yang mereka pesan.

"Lo mikirin Zoa, ya?"

Ni-ki cengo, "Ngapain gue mikirin dia?"

Dahyun dan Jihan cuma terkekeh, mereka paham kok sifat Ni-ki yang emang kasar tapi soft perhatian unch gitu.

Kalau gue selipin di kantong jaketnya bisa kan?

"Capek gue! Eh? Apaan nih? Punya lo, Nik?

Niki gelagapan, "B-Bukan."

"Ada di bangku, tapi bagus juga ya bungkusannya." Ucap Zoa.

Jiwa kepo Dahyun keluar, "Buka dong, kita lihat isinya."

"Eh, bentar. Siapa tahu itu barang orang lain yang ketinggalan. Kita kasih aja ke salah satu petugas."

"AH!"

"Kenapa, Nik? Ngagetin tahu."

"Nggak apa-apa. Punggung gue gatel."

Garuk punggung sekalian ambil bungkusan tadi maksudnya

"Kok hilang?"

PANIK NGGAK? PANIK NGGAK? PANNIK NGGAK? PANIK LAH MASA NGGAK

"Pulang, udah hampir sore."

Ni-ki pergi duluan ninggalin ketiga temennya yang masih nyari bungkusan yang entah lenyap ke mana.

Tsundere atau BucinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang