"Tadi gue ditelepon Jihan."
Zoa mengangguk, "Jadi lo dateng terpaksa gitu? Lo dateng karena disuruh Jihan? Iya, Nik?!"
Ni-ki, pemuda yang ngebel rumah Zoa itu menghembuskan nafasnya kesel, "Jadi lo nggak seneng kalau ada yang dateng, hm?"
NGGAK USAH NGEDEHEM BISA? ANJING KAN JADI NGEGAS
"Ya udah, kalau gitu gue pulang lagi."
Zoa megang jaket kulit yang dipakai Ni-ki, "Jangan pergi."
Ni-ki cuma senyum-senyum aja, katanya eak ditahan nih gue
"Dahyun mana?"
"Makan sekeluarga di restoran. Kue buatan gue gosong dikit, lo makan yang gosongnya aja ya, biar gue yang mulusnya hehe, biar gue nggak sakit."
That hehe means a lot
"Kebalik bocil!" Ni-ki nyentil kening Zoa.
"Sakit, anjing."
"Hush, ah, bibirnya." Setelahnya, Ni-ki ngusap kening yang barusan dijitak sama dia.
Yakin cuma temenan?
Mereka jalan ke dapur buat ngambil minum. Nggak sengaja, Ni-ki lihat bentukan kue yang ada di meja makan. "Ini apaan sih?"
"Kalau nggak suka, nggak usah dimakan elah, kan gampang." Ucap Zoa sambil menuang minuman ke gelas.
"Gue makan lah, kayaknya enak." Ni-ki ngambil pisau yang emang udah disediain.
"Mending nggak us-"
"Enak kok. Ya walaupun gosong."
"Beneran?"
"Gue lepehin biar lo nyoba gimana?"
"Mohon maaf saudara Ni-ki, faedah tuh kue gue buat satu loyang apaan ya?"
Ni-ki cengegesan, "Lo makan aja tuh kue buatan lo. Kasihan entar nangis kuenya."
"Itu kue, Nik. Bukan nasi." Zoa duduk di seberang Niki.
Berasa candle light dinner tanpa lilin, berarti dinner doang ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere atau Bucin
FanfictionNI-KI | ZOA Jangan pernah nanya Ni-ki "Lo tsundere atau bucin?" Karena Ni-ki jawabnya "Nggak dua-duanya."