𐐪10.1𐑂 Pengakuan Junghwan

69 15 0
                                    






Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Setelah kalian ambil nomor, langsung duduki tempat duduknya ya! Denahnya ada di papan tulis."

Hari ini adalah hari pertama di bulan Agustus, jadi mari ubah tempat duduk!

"Nomor 22 di sini ya?"

"Eh, Zoa! Halo!"

"Junghwan! Lo di sini juga?"

"Iya."

Zoa langsung teriak kesenengan, "Nanti Matematika kerja sama sabi kali, Hwan."

"Sabi lah!"

"Junghwan seneng banget ya keliatannya duduk di sebelah Zoa. Ya kan, Nik?" Tanya Dahyun.

Iya sekarang, chairmate Dahyun itu Ni-ki. Teman debat setelah Zoa.

"Hm? Nggak ada urusan." Jawab Ni-ki lalu menyumpal kedua telinganya dengan earphone.





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Jo Hyewon! Tidak membawa buku cetak lagi?"

"Anu, Pak..."

"Maaf, Pak. Saya yang nggak bawa."

"JUNGHWAN?! Tumben banget."

Jelas, seisi kelas kaget, orang Junghwan kan anak rajin, anak teladan, anak sapi yang amat sangat disanjung oleh banyak guru di sini.

"Ya sudah, lain kali dibawa ya, nak."











"JUNGHWAN! Nih puding buat lo. Sebagai tanda terima kasih buat di kelas tadi." Ucap Zoa ketika istirahat.

Junghwan menggeleng, "Santai aja kali sama gue, mending pudingnya buat lo. Lo suka kan?"

"Err...iya sih. Tapi kan biar sama-sama enak, Lo juga nggak punya makanan penutup di nampan lo." Usul Zoa.

"Ya udah iya, makasih, ya."

"MAYDAY MAYDAY!" Teriak Jungwon begitu liat raut muka tidak senang dari Ni-ki.











"Hari ini udah Agustus goblok. Bukan Mei."

Tsundere atau BucinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang