"Gila? Bagus deh, sadar diri."
Zoa menoleh ke sampingnya, udah ada Niki yang lagi nyender di tembok mini market sambil minum soda yang kayaknya barusan dibelinya.
"Jahat anjir lo, beliin dong."
"Dih, minta sono sama pacar lo."
"Pacar gue siapa sih an-"
Mana sempat, keburu Ni-ki pergi. Emang nggak ada adab tuh orang ya. Rasanya pengen ngadain giveaway Ni-ki, tapi dia sadar, ongkirnya mahal. Kan tadinya mau free ongkir tapi nanti rugi.
CANDA NI-KI
"Nik! Tungguin!"
"Ni-ki kenapa sih? Kok aneh." Gumam Zoa begitu dia nggak dapat respon apapun dari sahabatnya itu.
"Saya permisi."
Zoa menghela nafasnya lega begitu dia keluar dari ruangan dosennya cuma buat nanya kabar, iya ternyata salah satu dosennya itu temen orang tuanya. Yang ditanya siapa, nanyanya ke siapa.
"Eh, Ni-ki belum pulang?" Gumamnya ketika ngeliat Ni-ki masuk ke salah satu kedai ramen dari Jepang asli.
Tanpa aba-aba, perempuan itu ngekorin Ni-ki dari belakang. Semoga aja Niki nggak ngeh, batinnya. Sampai di sana, dia memesan makanan dan minuman pastinya dan memutuskan untuk duduk di sebelah Ni-ki. Nggak ada yang ngobrol sampai makanan mereka habis.
"Lo kok tadi nyebut Junghwan pacar gue sih?" Tanya Zoa. Dia emang penasaran pake banget.
Ni-ki noleh dan lanjut minum, "Kalian kan nempel terus." Dijawab dengan gelengan ribut dari Zoa.
"Lo ada hubungan apa sama Junghwan?"
"Nggak ada apa-apa, aslian deh, Nik."
Ni-ki bangkit berdiri, Zoa jadi panik sendiri. Dia ngambil tasnya dan jalan di sebelah Ni-ki.
"Kalau gitu, jangan keseringan ketemu sama dia. Sama gue aja." Ucap Ni-ki.
Nggak aneh sih sama kata-katanya, tapi yang aneh adalah perlakuannya ke Zoa. Dia ngomong gitu sambil ngerangkul perempuan yang lebih pendek darinya.
"Dasar."
Bonus terakhir dan tinggal revisi keseluruhan book ini, so... BYE-BYE!
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere atau Bucin
Fiksi PenggemarNI-KI | ZOA Jangan pernah nanya Ni-ki "Lo tsundere atau bucin?" Karena Ni-ki jawabnya "Nggak dua-duanya."