"Nenek aja yang buka pintu, kamu du-."
"Yah, Nek. Udah aku bu-
Eh, Junghwan? Kenapa ya?"
Laki-laki yang menjadi tamu kediaman Jo itu senyum gugup. Bukannya jawab, Junghwan malah nanya balik, "Gimana keadaan lo?"
"Udah lumayan membaik kok."
"Temennya Zoa ya? Saya neneknya."
"Iya, Junghwan namanya."
Junghwan membungkuk sopan, "Selamat siang, saya Junghwan. Mau memberikan catatan untuk pelajaran hari ini." Ucapnya sambil mengeluarkan buku dari tasnya.
"Makasih, Junghwan. Ayo masuk dulu."
"Eh, boleh?"
"Ya kan gue yang nawarin, gimana sih lo." Zoa jalan masuk ke dalam rumahnya ngebiarinin Junghwan ngekorin dari belakang.
TING TONG!
"Ada tamu lagi? Siapa?"
"Ni-ki."
"Wah, anak laki-laki lagi. Zoa!"
"Sia- Hai, Ni-ki!"
Belum juga nyaut sapaan Zoa, neneknya udah motong aja pembicaraannya, "Saya neneknya Zoa."
"Oh iya, salam kenal. Saya Ni-ki, temannya Zoa."
Neneknya tertawa, "Harusnya kamu bilang "Selamat siang" bukan?"
Ni-ki diam jadi patung seketika, sabar ya Nik, "I-Iya, selamat siang. Saya bawa catatan buat Zoa."
"Nik, gue dateng duluan loh." Ucap Junghwan sepeninggalan Nenek ke dalem rumah.
Yeu bayi sapi geludnya sama bayi puma
"Makasih ya, Nik. Ayo masuk."
"Iya. Gue rasa lo sehat-sehat aja. Jangan-jangan lo bolos biar nggak ulangan Matematika ya hari ini?"
Ni-ki bisa aja nyari topik.
Tokoh baru!
JUNGHWAN TREASURE
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere atau Bucin
Fiksi PenggemarNI-KI | ZOA Jangan pernah nanya Ni-ki "Lo tsundere atau bucin?" Karena Ni-ki jawabnya "Nggak dua-duanya."