"Ayolah, Ma. Kan buat bulan ini aku nggak habisin uang, kasih bonus lah." Rengek Zoa pada mamanya.
Mamanya yang lagi sibuk baca majalah di ruang tamu merasa terusik, "Buat apaan emangnya?"
"Nanti mau ada acara tuker kado."
"Kamu bikin apa kek jangan tahu beli aja."
"Mama tahu kan kelebihan aku?"
"Tahu, banyak kekurangan."
"Nah itu tahu! Makanya kasih aja uang ya, dikit, paling seratus ribu."
Mama meletakkan majalah di sampingnya, "Kamu ambil wol di laci bawah televisi. Mama ajarin kamu bikin syal."
Zoa mengangguk mantap, "Emang Mama bisa?"
"KAMU YA! DIBUANG GEURA KU MAMA! BURU AMBIL!"
Besoknya
"Bikin apaan?"
Zoa yang sibuk ngerajut dengan bekal benang wol dan ajaran dari mamanya menoleh, "Syal, buat tuker kado nanti. Lo ikut kan?"
"Syal? Keliatannya lebih kayak gumpalan benang wol doang." Ni-ki ngejek apa gimana nih?
Zoa menghentikan kegiatannya, baru kali ini ia kesindir. Wajar dong dia kan belum punya bakat ngerajut. At least, semangatin gitu, jangan diejek.
"Nanti kasian yang dapet syal dari lo." Ni-ki meninggalkan Zoa.
Emang agak tidak punya malu ya saudara Ni-ki ini
Kebetulan Jihan dan Jungwon ngedengerin apa yang dibicarain sama dua makhluk tadi, "Udah, Zoa. Abaikan aja. Mungkin dia lagi bad mood." Ucap Jungwon.
Jihan mengangguk menyetujui perkataan pacarnya, "Lanjutin aja ya, bagus kok itu."
Zoa malah nangis, panik dong mereka.
"Kok lo malah nangis?" Tanya Jungwon.
Zoa nggak nyaut sampai dia–
–"Kalian mau jadi orang tua gue nggak?"
Ok, Jihan sama Jungwon makin panik.
Maaf telat update, karena aku lupa bikin foto buat adek Wawan (aku emang lebih tua daripada Junghwan, fyi xixixi)
By the way,
HAPPY BIRTHDAY TO OUR "SUPER KING COW BABY" yeayyy 🎂🎊🎉
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere atau Bucin
FanfictionNI-KI | ZOA Jangan pernah nanya Ni-ki "Lo tsundere atau bucin?" Karena Ni-ki jawabnya "Nggak dua-duanya."