"Nik, kita turun di- NI-KI JANGAN TINGGALIN GUE ANJIR!"
Ini hari pertama Zoa masuk ke dunia baru, alias perkuliahan. Dunia baru dimana tanggung jawab makin besar dan tentunya makin mleyot aja dah tuh otak.
"Bilang dong, kalau kita turun di-"
"Tuh, pacar lo udah nungguin."
Ni-ki ninggalin Zoa begitu dirinya melihat pria yang sampai sekarang masih jadi saingannya, eh emang iya? Au deh ora paham. Namanya So Junghwan.
"Hah? Junghwan? Pacar? Hah?"
Mari kita tinggalkan kelemotan otak Zoa dalam menangkap perkataan Ni-ki.
"Siang, Zoa! Ayo, bareng!"
"Eh, tapi kan kampus kita beda, Hwan." Ucap Zoa sambil berjalan di sebelah Junghwan.
Junghwan senyum, "Iya sih, tapi kampus gue deketan kok sama lo. Yuk, jalan. Gue selalu nungguin lo."
"Nungguin? Emang lo nggak capek nungguin gue?" Tanya Zoa.
Nunggu buat lo suka balik sama gue aja bisa, ya kali nungguin lo dateng turun dari kereta gue nggak bisa, pikir Junghwan
Bukannya ngejawab, Junghwan malah balik nanya, "Justru gue mau tanya, lo seneng jalan bareng gue?"
"Anu, ya seneng lah, masa jalan bareng temen gue nggak suka?" Zoa linglung, pengen jawab kok malah nadanya kayak nada nanya. Dia juga ngejawabnya sambil ngeliatin Ni-ki yang udah di depan banget.
"Gue sampai sini ya nganterinnya. Kampusnya lebih dulu gue soalnya. Nggak apa-apa kan?"
Junghwan dan Zoa berhenti di sisi jalan. Kayaknya kampus pemuda ini harus masuk ke gang-gang lagi deh. Zoa nanya, "Kampus lo namanya apa sih?"
"Lo belum tahu? Dikira udah tahu. Namanya Treasure University."
"Serius?! Gue duluan ya! Nanti ajak gue ke kampus lo ya, hehe. Makasih ya, Hwan!"
Junghwan mengernyit bingung ngeliatin Zoa lari kebirit gitu, "Dia kenapa?"
"Duh mampus, malu-maluin banget gue nggak tahu kampus bergengsi di daerah sini. Sialan Zoa. Ada yang mau nimpukkin kepala gue nggak? Sok sini lah, bye one." Gumam Zoa sambil mukul-mukulin kepalanya.
Berbaris yang mau nimpuk kepala Zoa, silakan
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere atau Bucin
Fiksi PenggemarNI-KI | ZOA Jangan pernah nanya Ni-ki "Lo tsundere atau bucin?" Karena Ni-ki jawabnya "Nggak dua-duanya."