"Oh, udah pulang?"
"Bisa dilihat kayaknya." Jawab Zoa ketus. Padahal jelas-jelas udah ada wujudnya gitu berdiri.
"Tuh ada brownies."
"Widih, makasih Pa-"
TING TONG
"Ayo, sabar, Zoa. Orang sabar jodohnya ganteng, minimal kayak Ni-ki Enhypen maksimal kayak Nishimura Riki Enhypen."
Sungguh keinginan yang bersifat memaksa
"Siapa?"
"Ni-ki."
Zoa diam sesaat sebelum bukain pintu. "Kenapa, Nik?"
Dia tahu, Ni-ki nggak mungkin minta maaf karena dia jarang banget nyadar sama kesalahannya. Jadi, Zoa sendiri yang buat mutusin baikkan sama dia.
"Ada si- Eh, Ni-ki, ayo masuk!" Ajak papanya Zoa ramah.
"Malem, om. Saya cuma mampir sebentar kok."
Sepeninggalan papanya Zoa, mereka sama sekali nggak ada yang mau ngomong.
"Lo kesurupan apa gimana? Nggak mau ngomong? Buruan elah, gue la-"
"Jujur, lihat muka lo gue jadi pengen ketawa." Ucap Ni-ki, dia udah nahan tawa.
"Sialan lo ya, Nik." Zoa mukul-mukulin pundak Niki.
Ni-ki nahan tangan Zoa yang lagi asyik mukulin pundaknya, "Terima. Gue pamit dulu. Bilangin ke orang tua lo, ya."
Zoa sama sekali nggak nganterin Ni-ki sampe dia bener-bener hilang dari pandangannya. Perempuan itu masih tercengang, berusaha ngebenerin kondisi otaknya.
"Jepit? Maaf?"
Seketika muka ceria Zoa tampil. Emang ya, bahagia tuh sederhana.
"Zoa! Cepetan masuk, ini udah banyak nyamuk!" Teriak mamanya dari dalem.
"Iya, Ma!"
Ni-ki sehat kan?
Dia nggak peduli, tapi menurutnya, ini momen yang bikin dia gemes sama temen laki-lakinya itu.
Jujurly, kalian tim Junghwan-Zoa atau Ni-ki-Zoa? Aku sih tim Junghwan-Zoa-Ni-ki. Pengen bikin cerita mereka bertiga, entah yang cowoknya jadi rival atau apa lah ituu :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere atau Bucin
FanfictionNI-KI | ZOA Jangan pernah nanya Ni-ki "Lo tsundere atau bucin?" Karena Ni-ki jawabnya "Nggak dua-duanya."