Rumor Girl
By : Yoora KinJeno keluar dari kamarnya setelah selesai bersiap ke sekolah. Berjalan menuruni tangga dengan tenang langsung keluar dari rumah. Mengabaikan suara dari ruang makan. Mengabaikan suasana hangat di ruang makan. Dia sudah terbiasa dan cukup tahu diri untuk tidak merusak satu-satunya kehangatan keluarga di rumah itu.
"Lee Jeno !"
Jeno menoleh sebentar sebelum memakai helm nya mendapati sang Ayah sudah berdiri tak jauh darinya.
"Kenapa tidak ikut sarapan ?", tanya Donghae cukup perhatian meski dengan ekspresi datarnya.
"Nggak mau rusak mood Mama"
Donghae menghela nafas. Sungguh menyesal menempatkan si bungsu Lee di posisi yang sulit. Dan dirinya tidak bisa berbuat lebih.
"Maaf ! Papa akan terus coba bicara sama Mama kamu"
"Bukan salah Papa kok ! aku berangkat", pamit Jeno dan diangguki Donghae.
Donghae kembali ke dalam. Entah bagaimana harus bereaksi. Di saat si bungsu yang berangkat dengan wajah murungnya dan kehangatan yang didapat si sulung di meja makan. Kehangatan seorang Ibu yang tak pernah dirasakan si bungsu.
"Ekhem... Ma, Jeno udah berangkat sekolah !", Donghae sengaja mengungkit Jeno.
"Terserah dia !", jawab Yoona dingin.
Mark sendiri memilih fokus dengan sarapannya tidak berani ikut campur.
"Yoona, Jeno juga anak kamu !", Donghae mulai kesal.
"Berhenti memancingku ! Ini masih pagi", peringat Yoona.
Donghae hanya bisa menghela nafas menanggapi. Dia sudah mendengar tentang kejadian beberapa hari lalu saat istrinya kembali dari perjalanan bisnis. Tentang apa yang terjadi pada putra bungsunya. Sungguh Donghae merasa gagal sebagai kepala keluarga.
.
.
.
.
.
.Sekali lagi Jeno berakhir di rooftop. Dia semakin sering bolos pelajaran akhir-akhir ini. Semoga rangkingnya tidak turun dari peringkat 2. Ayolah si rangking 1 saja lebih sering membolos darinya tapi masih setia bertengger di peringkat 1.
Matanya yang sudah sipit semakin sipit saat pandangannya menangkap adegan action di tembok bagian timur sekolah.
"Makin bar-bar tuh anak !", ucapnya tersenyum melihat Karina yang baru saja memanjat tembok sekolah. Gadis itu datang terlambat dan gerbang sudah tertutup rapat.
Dengan santai gadis itu berjalan menyusuri koridor sekolah. Ide jahil melintas di otak Jeno. Dia mengambil HP nya dan mengetik pesan untuk Karina.
Rumor Girl
Pak Kyungsoo
pasang radarRead
Terlihat Karina tiba-tiba panik melihat ke sekelilingnya mencari sosok menyeramkan si guru BK. Tapi tidak ada siapa pun. Jeno ? dia sudah tertawa terbahak-bahak menonton kepanikan rival nya itu.
Rumor Girl
Bangsat🖕
Cie yang panik !
Kena mental nggak ?Awas yah lo !
Uuh takut😜
Jeno melihat Karina yang keluar dari koridor dan melihat ke arahnya. Mengangkat jari tengahnya memaki Jeno membuat tawa Jeno semakin pecah. Lumayan untuk memperbaiki suasana hatinya.
Beberapa menit kemudian Jeno berniat kembali ke kelas karena jam pelajaran pertama sudah selesai. Tapi...
Brak...
Jeno menoleh ke arah pintu rooftop yang tiba-tiba dibuka dengan kasar menampakan sosok cantik yang menatapnya tajam.
"Hai Kar !", Jeno tersenyum kikuk sedikit terintimidasi dengan tatapan tajam Karina.
Karina berjalan cepat mendekati Jeno yang pasrah di tempat.
"Udah berani lo yah jailin gue !"
"Hehehe... kan belajar dari lo"
Karina semakin mendekat hingga kini keduanya berhadapan dengan Jeno yang terhimpit antara pagar pembatas dengan tubuh Karina.
"Kar, FYI kita di lantai 6 kalo gue jatoh horor pasti"
Karina mengabaikannya dan kini malah berjinjit berusaha mensejajarkan wajah keduanya.
Deg...
Deg...
Deg...Ingin rasanya Jeno mengumpat karena detak jantungnya tidak bisa diajak bekerja sama. Wajah Karina terlalu dekat.
"Bolos ?"
Jeno kembali bernafas lega saat Karina akhirnya mundur menjauhinya. Jeno mengangguk menjawab pertanyaan Karina.
"Tumben. Katanya mau nyalip gue di rangking 1"
"Nggak ngaca ? Lo lebih sering bolos, masuk kelas juga palingan tidur"
"Gue bolos tapi udah stay di rangking 1 gimana kalo gue rajin masuk kelas ? Gue lagi ngasi lo kesempatan buat ngalahin gue"
"Sombong !"
"Gue cuma ngomong fakta yah"
Jeno berdecak kesal karena harus setuju dengan perkataan rivalnya.
"Nyokap lo ?"
"Udah keluar dari ruang ICU. Btw thanks udah nganterin gue"
"Santai aja"
"Jen, pulang sekolah lo ikut yah !"
Jeno menoleh menatap Karina seakan bertanya dengan tatapannya. Karina tidak mengatakan apa pun lagi malah tersenyum sebelum akhirnya pergi.
"Ck, dasar sok misterius !", cibir Jeno yang malah tersenyum. Dia mulai tidak bisa mengendalikan ekspresinya. Semoga saja Karina tidak menyadari telinganya yang memerah sejak tadi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumor Girl | JenoxKarina
Fanfiction"Aku tidak peduli pikiran orang lain tentangku. Tapi aku peduli apa yang kau pikirkan tentangku",-Karina Kim