Rumor Girl
By : Yoora KinKarina tidak sedikitpun protes atau mengusir Jeno yang kini mengikutinya sampai ke club. Si sipit sampai meminjam baju milik Taeyong. Tidak mungkin kan dia ke club masih dengan seragam sekolahnya. Mungkin Mark masih meminta Jeno untuk menjaganya. Pasalnya sosok Mark masih belum terlihat.
Jeno hanya duduk menonton Karina bekerja ditemani orange juice. Hah... sungguh Karina tidak membiarkannya menyentuh alkohol.
Bahkan saat selesai dan pulang. Tanpa perluh disuruh karina masuk sendiri ke mobilnya.
"Gue balik !"
"Bentar... lo mau pulang sekarang ? Nginap sini aja !"
Jeno diam tertegun berusaha mencerna perkataan Karina. Ada badai apa sampai Karina tiba-tiba baik padanya.
"Lo kenapa sih ? jujur, lo aneh seharian ini"
Karina membuang nafas kasar, "Oke gue jujur ! Mark Oppa mintol nahan lo supaya nggak pulang hari ini. Katanya keadaan di rumah kalian lagi nggak baik", jawab Karina yang bibirnya sudah gatal sejak tadi.
Jeno terdiam. Kali ini dia langsung menangkap maksud Mark meminta tolong Karina. Entahlah ada apa lagi di rumahnya.
Jeno memarkirkan mobilnya dan mengekor Karina ke dalam. Taeyong menjaga Ibu mereka di rumah sakit, jadilah mereka hanya berdua di rumah sederhana itu.
"Kali ini lo tidur sendiri !", ucap Karina tegas membuat Jeno tersenyum kikuk. Jadi ingat saat dia meminta Karina tidur seranjang dengannya. Tapi yang lebih memalukan karena dia menangis malam itu. Untung saja Karina tidak pernah mengungkit bagian dia yang sedang menangis.
Jeno duduk termenung di ranjang milik Taeyong. Pandangannya menangkap sebuah bingkai foto di nakas samping tempat tidur. Mendapati foto tiga orang yang tersenyum ceria. Karina dan Taeyong. Dan tentunya Jeno bisa menebak wanita di tengah keduanya adalah Ibu yang terbaring koma di rumah sakit.
"Hahh... gue iri !", gumamnya lalu mengembalikan kembali foto itu ke tempatnya.
Merasa kepalanya terlalu berat akibat terlaluh banyak berpikir, Jeno memilih mandi. Tolong ingatkan padanya sudah lewat tengah malam !
Air dingin yang mengguyur kepalanya sedikit membantunya meringankan pikirannya. Hingga...
Tak...
Lampu padam. Tepatnya listrik mati. Jeno mengelus dadanya lega, setidaknya dia sudah selesai membilas shampo dan sabun.
"KARINA !", teriaknya memanggil Karina sambil meraba-raba dinding mencari handuk dan mencari pintu.
Dia berhasil keluar dari kamar mandi. Selanjutnya mencari handphone-nya di atas tempat tidur.
"Ketemu !"
Jeno menyalahkan flashlight HP nya dan mengambil asal baju dari lemari Taeyong memakainya cepat dan mengecek Karina.
"Apa dia tidur yah ?", Jeno bertanya-tanya sambil menempelkan telinganya di pintu kamar Karina.
"Ngapain lu ?"
"Eh setan !", Jeno terkejut saat Karina tiba-tiba sudah ada di sampingnya sambil membawa lilin dari arah dapur. "Ngagetin aja lo ! untung jantung gue sehat"
"Ck, lebay ! bilang aja kalo lo takut", cibir Karina lalu berjalan duluan menuju ruang tamu diekori Jeno tentunya.
"Siapa yang takut ? lagian ini kok mati listrik sih ?"
"Ck, sorry yah rumah gue bukan di komplek elite kayak rumah lo yang nggak pernah mati listrik", cibir Karina.
"Gue nggak maksud menghina, sumpah !"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumor Girl | JenoxKarina
Fanfiction"Aku tidak peduli pikiran orang lain tentangku. Tapi aku peduli apa yang kau pikirkan tentangku",-Karina Kim