#16

1.5K 229 2
                                    

Rumor Girl
By : Yoora Kin






Karina terbiasa sendiri. Teman ? Winter orang pertama yang mengklaim diri sebagai teman Karina. Gadis itu terus menempeli nya. Bukan ansos. Karina orang yang mudah bergaul tapi katakanlah dia memang sengaja membangun tembok besar. Tidak membiarkan siapa pun melewati batas. Tapi Winter berhasil menembus tembok itu.

Alasan ? tentu ada. Setiap manusia memiliki alasan atas segala pilihannya. Meski kadang sulit menyebutkan alasan dengan kata-kata.

Salah satu alasan milik Karina kini mulai terlihat. Salah satu yang dibencinya. Kemalangan karena dirinya.

Winter sedang mencuci tangannya setelah urusan di toilet selesai.

"Akh ! shit !"

Umpatan Winter terdengar saat seseorang menjambak rambutnya dari belakang membuat kepalanya mendongkak.

"Hai bicth !", sapa musuh bebuyutan Karina, Yeji.

"Lepas ! apa salah gue ?"

"Salah lo ? cuma satu. Teman Karina. Itu kesalahan terbesar !"

"Cih ! lo nggak sanggup ngadepin Karina dan lampiaskan ke gue ? loser !"

"Hahaha... pinter juga lo ! jadi apa pun yang terjadi ke lo hari ini, salahkan Karina. Okey !", ucap Yuna memandangnya tajam.

"Oh yah, salah lo yang lain ? kecentilan sok dekat sama Jaemin. You're bicth !", sambung Ryunjin memberi Winter satu tamparan keras.

"Na Jaemin ? kalian akan melihat akibat perbuatan kalian. Lihat saja ! bagaimana wajah asli Na Jaemin nanti"

.
.
.
.
.
.
.

Karina sedang berada di perpustakaan saat Jaemin mendatanginya. Sejujurnya Karina sudah melihat pemuda Na itu sejak dia memasuki perpustakaan. Bolehkan Karina senang karena Jaemin menemuinya ? tapi yah dia tahu siapa yang sebenarnya dicari Jaemin.

"Kar, bukannya Winter bareng lo ?", tanya Jaemin yang sudah duduk berhadapan dengan Karina. Yah, tujuan Jaemin adalah Winter.

"Iya tadi bareng gue. Katanya ke toilet bentar", jawab Karina tanpa mengalihkan fokusnya dari buku yang sedang dibacanya.

Jaemin mengangguk dan menunggu disitu. Menopang dagunya di atas meja dan menatap Karina. Jaemin menjadi penonton setiap gerak-gerik gadia itu.

"Lo, Jeno. Betah banget sama buku tapi gue heran pas jam pelajaran kalo bukan bolos pasti ketiduran"

"Hmmm... sejauh ini cara mengajar guru di sekolah ini membosankan bikin ngantuk"

"Ck, itu karena kalian udah curi start belajar duluan materinya", nada Jaemin jelas mencibir Karina.

"Ngapain nungguin orang lelet ? mending maju sendiri"

"Iya deh para rangking atas. Beda sama spesies gue yang pake sistem kebut semalam"

"Lo rangking 5, btw", balas Karina mengundang kekehan Jaemin.

"Iya sih. Jujur yah, itu hasil sedekah jawaban dari Jeno"

"Wahhh pantes rangking kalian berjejer udah kayak anak bebek. Paling tukeran posisi tapi situ-situ aja", giliran Karina yang mencibir.

"Yah kan ada gunanya punya temen pinter. Btw, sorry yah kalo Winter ngerepotin lo ! gue yakin pasti tuh bocah maksa-maksa ngajak temenan"

Yap. Benar sekali tebakan anda Na Jaemin !

"Kenapa lo yang minta maaf ?"

"Mewakili"

Karina hanya mengangguk-angguk. Meski ekspresinya biasa saja tapi hatinya memanas. Seakan tertampar fakta hubungan Jaemin dan Winter.

"Kalian temenan dari kecil ? lo sama Winter ?"

"Iya, nyokap gue bestie nyokap Winter. Jadi sering main bareng kalo ikut nyokap. Dia udah kayak adik tapi nggak sedarah gue"

"Adik ? bukan pacar ?"

"Hahaha... semua orang selalu bilang kami pacaran"

"Yah karena kalian cocok bersama", ucap Karina. Jujur, itu keluar begitu saja dari mulutnya.

Jaemin terdiam sebentar sebelum balik bertanya. "Giliran gue. Seberapa dekat lo dengan Mark hyung ?"

"Mark Oppa ?", tampak bingung dengan pertanyaan itu. Untuk apa bertanya tentang itu. "Dia teman Taeyong Oppa sejak SMA. Sering main ke rumah. Yah, maybe he's like my brother too. Tidak lebih !"

"Bagaimana dengan Jeno ?"

"Huh, lo kan udah pernah tanya soal itu dan gue pikir udah jelas gue jawab waktu itu"

"But I think, your answer has changed now !"

"Tidak ada yang berubah", ucap Karina yakin.

"Btw, Winter ketiduran di toilet apa gimana ?", tanya Jaemin pasalnya Winter belum juga kembali. Dia juga sengaja ingin mengakhiri percakapan itu. Entah, mungkin takut mendapat jawaban lain.

Keduanya akhirnya memutuskan mengecek Winter. Pasalnya Winter meninggalkan HP nya pada Karina. Jaemin tiba-tiba saja cemas dan mempercepat langkahnya. Keningnya mengerjit mendapati ada keramaian di depan toilet hingga akhirnya muncul Sungchan yang membawa Winter dalam gendongannya.

"Kamu kenapa ? siapa yang lakuin ini ?", pertanyaan bertubi-tubi Jaemin. Sungchan menyerahkan Winter ke pelukannya. Tubuh gadis itu basah kuyup dengan bibir membiru dan wajah pucatnya.

"Yeji", Sungchan yang menjawab.

Karina yang sejak tadi diam mematung menatap kondisi menyedihkan teman barunya langsung berbalik pergi dan berjalan cepat. Wajahnya menegang bahkan mulai memerah karena menahan emosi. Tangannya terkepal kuat.

Kakinya bergerak cepat menuju kelasnya. Mencari si pelaku yang mencari masalah dengannya. Yah, menyentuh Winter artinya mencari masalah dengannya.

Brak...

Karina membanting pintu kelas dan langsung mendatangi Yeji. Menjambak rambut gadis bertubuh tinggi itu hingga ia menjerit kesakitan.

"Lo..."

"HWANG YEJI !"

Karina menoleh bersama seisi kelas. Si pemilik suara berjalan ke arah Yeji. Mendorong tubuh gadis itu hingga membentur tembok. Untung Karina sudah melepaskan jambakannya.

"Berani-beraninya lo nyentuh Winter dengan tangan kotor lo ?"

"Gue..."

Yeji gemetar ketakutan. Jaemin meremas kuat bahunya. Yah, Jaemin. Pemuda itu langsung mencari Yeji setelah mengantar Winter ke UKS.

"Lo akan terima akibatnya ! silahkan menunggu !", sakras Jaemin.

Karina menatap Jaemin. Bukan hanya Karina. Tapi semua orang tercengang. Na Jaemin yang terkenal ramah dan lembut sedang mengamuk. Sungguh pemandangan baru. Seakan melihat orang yang berbeda. Seperti kata 'orang yang jarang marah akan sangat menyeramkan saat dia sedang marah'.

"Can I be jealous? he got your care even make you mess. Can I ?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.tbc

Double up✌️

Rumor Girl | JenoxKarina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang