Rumor Girl
By : Yoora KinMood Karina masih buruk karena Jeno belum mau bertemu dengannya atau sekedar membalas pesannya. Hari ini Winter mengajaknya bertemu Jungwoo. Karina hanya menurut. Dia pun penasaran mengapa Jungwoo tiba-tiba ingin bertemu dengannya. Padahal saudara tirinya itu bahkan hampir tidak pernah berbicara padanya.
"Oppa !", panggil Winter saat melihat Jungwoo memasuki cafe tempat mereka janji bertemu.
Karina hanya melirik Jungwoo sebentar berbeda dengan Winter yang langsung memeluk Kakaknya itu.
"Hai Karina !", Karina hanya menanggapi Jungwoo dengan senyuman singkat. Dia tidak tahu harus bersikap seperti apa karena Jungwoo tiba-tiba saja bersikap baik padanya.
Jungwoo mengeluarkan iPad dari tas nya dan menyerahkannya pada Karina. "Gue tahu ini terlambat tapi gue nggak akan dengan terus menyimpan rahasia ini"
Karina menatap layar iPad dan menekan tombol play. Sebuah video rekaman cctv mulai berjalan. Terlihat dua orang wanita sedang berdebat. Karina mengenal jelas siapa mereka. Itu Mamanya dan Taeyeon. Adapun Winter dan Jungwoo juga terlihat berdiri tak jauh dari dua wanita dewasa itu. Hingga sesuatu membuat Karina tersentak terkejut.
"Kar, Mama lo nggak kecelakaan mobil. Itu rekayasa buat nutupin kesalahan Mama kami", ucap Jungwoo menjelaskan.
Yah, dia baru saja melihat tubuh Mamanya terjun bebas dari lantai dua setelah didorong oleh Taeyeon.
Winter menggenggam tangan Karina dan memberi saudaranya itu pelukan mencoba menenangkan. Siapa yang tidak syok melihat hal buruk menimpah orang terkasihnya ?
Hari itu setelah Karina tenang. Jungwoo dan Winter membawanya ke suatu tempat. Mereka membawanya menemui Taeyeon. Sekali lagi Karina terkejut melihat keadaan Taeyeon yang jelas tidak baik-baik saja. Wanita itu langsung berlari ke arahnya begitu dia memasuki kamar itu.
"Tiffany... maafkan aku ! aku tidak membunuhmu. Aku bukan pembunuh ! tolong lepaskan aku !", histerisnya memohon pada Karina seakan dirinya adalah ibunya.
Jungwoo dibantu perawat menenangkan Taeyeon dengan obat yanh disuntikan. Karina tidak mengira jika wanita itu akan berakhir seperti itu. Dihantui rasa bersalah dan ketakutan akan perbuatannya sendiri.
"Maaf...", lirih Taeyeon lemas akibat pengaruh obat penenang.
Meski ragu Karina meraih uluran tangan Taeyeon yang berusaha menggapainya. Banyak luka yang telah dialaminya hingga rasanya enggan memaafkan. Tapi luka itu malah akan terus ada menumpuk dengan kemarahan yang menyesakkan. Memaafkan dan merelakan menjadi satu-satunya obat.
"Aku memaafkan tante..."
.
.
.
.
.
.
.Jeno duduk pasrah di mobil Ayahnya setelah dirinya diseret paksa keluar dari kamarnya. Aksi bolos sekolah selama 2 hari nya itu berujung omelan dari Ayahnya. Dan setelah omelan tentu tidak lengkap kalau tidak ada hukuman.
Pasangan Ayah dan anak itu berakhir di ring boxing. Hukuman andalan dari Ayahnya menjadi samsak hidup. Tapi bukan berarti dia tidak diizinkan melawan. Namun sayangnya dia masih payah dibandingkan teknik Ayahnya.
Bugh...
Satu demi satu pukulan datang dan Jeno tidak bisa menangkisnya. Benar-benar samsak hidup untuk Ayahnya.
"Jangan membuat Papa malu ! mana ada laki-laki merajuk pada pacarnya seperti pengecut begitu ?"
Sudah dipukuli masih juga diomeli. Sungguh sial hidup Jeno ! Lee Donghae terus memberi Putranya hukuman hingga si bungsu Lee itu mengaku menyerah dan terbaring tidak berdaya di lantai.
Tap...
Tap..."WHAT THE--- OM ! KOK JENO NYA DIHAJAR GINI ?!!"
Suara Karina bergema di tempat itu. Dia berjalan cepat memasuk ring boxing dan mengecek keadaan Jeno yang bahkan tidak sanggup berdiri untuk menghindari Karina. Dia masih merajuk, btw.
Karina berkacak pinggang menatap tajam si kepala keluarga Lee. Donghae yang ditatap kekasih Putra bungsunya itu melirik Jaejoong yang malah asik menontonnya.
"Om kasi hukuman biar jadi laki-laki sejati", jelas Donghae menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali.
"Ck, ini namanya penganiyaan ! aku laporin polisi yah Om !", ancam Karina Donghae panik dan memberi kode pada sahabatnya.
Jaejoong puas dibuat tertawa melihat sahabatnya itu diomeli Putrinya hingga tidak bisa berkutik. Menunduk pasrah hingga si tuan putri selesai mengomel.
Setelah puas mengomeli si calon mertua. Karina beralih mengobati wajah Jeno yang memar di beberapa bagian. Meski tidak benar-benar parah seperti benar-benar dihajar.
"Masih marah ?", tanya Karina sambil menempelkan kantung es di pipi Jeno.
Kedua Ayah mereka sudah pergi. Membiarkan sepasang kekasih itu menyelesaikan masalah mereka.
Jeno tidak menjawab membuat Karina agak kesal. Jeno kalau sudah merajuk memang sulit dibujuk.
"Look at me ! I'll only say it once", pinta Karina membuat Jeno menurut dan menatapnya.
"I love u, Lee Jeno. You're the only one. Nggak ada Na Jaemin atau Mark Lee atau yang lainnya. Just you, Lee Jeno ! I've fallen for you", ucap Karina dengan wajah yang sudah memerah karena malu.
Jeno menatap lekat wajah Karina mencoba mencari kesungguhan. Hingga seulas senyum yang tidak bisa dikendalikannya muncul begitu saja. Dia terlalu senang.
"I love you more", jawab Jeno dan langsung menyatukan bibur keduanya.
Kali ini bukan ciuman sepihak seperti dulu. Karina membalas ciumannya. Ciuman yang begitu lembut penuh perasaan. Hati keduanya menghangat bahkan detak jantung mereka seirama berdetak lebih cepat.
No one-sided love anymore !
.
.
.
.
.
.
.
tbcDouble Up🔥🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumor Girl | JenoxKarina
Fanfiction"Aku tidak peduli pikiran orang lain tentangku. Tapi aku peduli apa yang kau pikirkan tentangku",-Karina Kim